JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan semua pelaku usaha agar memiliki komitmen untuk meningkatkan perannya dalam menggerakkan dan membangkitkan ekonomi Indonesia.
"Utamanya dalam menghadapi kelesuan ekonomi akibat pandemi," Ma'ruf Amin pada acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-9 Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) melalui daring dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Jumat (09/10).
Menurutnya, fokus perhatian yang dipilih HPN sudah tepat, yakni melakukan pendampingan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta menggerakkan potensi para pengusaha milenial dan bisnis startup berbasis ekonomi digital.
Baca juga: Pengamat Politik Ujang Komarudin Sayangkan Aksi Demo Berujung Anarkis
“Saya sangat bergembira dengan dukungan HPN untuk ikut bersama-sama dalam pengembangan ekonomi syariah sebagai arus baru pembangunan ekonomi di Indonesia,” tutur Wapres.
Wapres mengatakan pandemi Covid -19 yang berdampak nyata pada semua negara. Untuk itu, sebagai upaya strategis pemulihan ekonomi di masa pandemi ini, pemerintah mendorong pelaku usaha, termasuk dari kalangan Nahdliyin, untuk mengoptimalkan potensi teknologi digital yang akan semakin dominan sebagainext industry standard (standar industri yang akan datang).
"Dalam era digital saat ini yang perlu dikembangkan antara lain adalah membentuk suatu platform digital yang dapat menghubungkan produsen, pedagang dan konsumen khususnya warga NU (NU Connect) yang saat ini sudah memiliki produk barang dan jasa yang sangat bervariasi,” tambah Ma'ruf.
Baca juga: KSPI Lanjutkan Menolak UU Cipta Kerja Lewat Jalur Gugatan Hukum
Wapres mengatakan, untuk melengkapi ekosistem NU Connect perlu dimanfaatkan keberadaan layanan keuangan digital untuk mempermudah transaksi dalam platform tersebut, dukungan layanan logistik serta distribusi yang efisien.
Di sisi lain, HPN juga didorong untuk mulai mendalami dan menangkap tren dunia terkait global halal industry (industri halal global). Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk keuangan halal melalui keuangan dan bisnis syariah, pariwisata halal, makanan, kosmetik, farmasi atau produk lainnya termasuk media.
Pada kesempatan ini, Wapres juga mengingatkan, spirit Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para saudagar) harus dihadirkan pula dengan sungguh-sungguh, untuk menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19 maupun tantangan kompetisi global. (johara/win)