"Sedangkan kami sudah mematuhi protokol kesehatan dan sudah mendapat rekomendasi dari Pak Doni Monardo (Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan Ketua BNPB) untuk menggelar Kejurnas. Bahkan, mereka mendukung kami dengan memberi sebanyak 1.500 alat swab yang bisa mengecek orang, hasilnya bisa muncul dalam waktu lima menit, apakah positif atau negatif Covid-19,” kata Alex.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya memilih hari Senin sebagai hari penyelenggaraan Kejurnas supaya penonton tidak datang karena pada sekolah dan kerja.
“Tapi tetap saja tidak diperbolehkan," tegas Alex, yang juga Ayah dari mantan pembalap wanita Alexandra Asmasoebrata ini.
Baca juga: Penampilan Atlet Berkuda Indonesia Kurang Memuaskan
Kini, Alex yang juga mewakili panitia penyelenggara meminta agar surat dari Polri ditinjau ulang.
Pihaknya juga mengharap bantuan kepada KONI Daerah, Dispora DKI Jakarta, PP Pordasi, KONI Pusat hingga Kemenpora untuk mempertanyakan alasan surat izin Polri yang sudah diterbitkan, kemudian ditarik kembali.
Menurut Alex, surat keramaian ditarik kembali karena polisi mengacu pada Surat Maklumat Kapolri tentang Kepatuhan Protokol Kesehatan dalam Pelaksanaan Pemilihan Tahun 2020.
Baca juga: Elvira Devinamira, Si Cantik yang Hobi Berkuda
"Kami kan menggelar kejuaraan olahraga, kenapa dikaitkan dengan Maklumat Kapolri. Karena itu, kami minta tolong kepada Kemenpora agar menanyakan hal ini kepada Kapolri, kami ingin tertib administrasi dengan membuat surat resmi," ujar Alex.
Widodo, salah satu pemilik kuda mengatakan, batalnya Kejurnas membuat kuda yang disiapkan untuk lomba tak lagi punya kesempatan bertanding.
Sebab menurut dia, kuda yang diperlombakan harus berusia tiga tahun.
Baca juga: Jokowi Sambangi Pelatnas Berkuda