ADVERTISEMENT

Situasi Pandemi, Pemerintah Menunda Pemindahan Ibu Kota Negara

Rabu, 9 September 2020 10:52 WIB

Share
Situasi Pandemi, Pemerintah Menunda Pemindahan Ibu Kota Negara

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Karena situasi pandemi akhirnya Pemerintah menunda rencana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ir H. A Junaedi Auly, M.M kepada Pos Kota di Jakarta, Rabu (9/9) menegaskan Pemerintah lebih memilih menunda daripada membatalkan rencana pemindahan ibu kota negara.

"Saya kira bukan hanya dilakukan penundaan sebaiknya dibatalkan saja rencana pemindahan ibu kota tersebut," kata anggota DPR dari Lampung ini.

Dia menegaskan pandemi tidak tahu kapan berakhirnya karena itu sebaiknya fokus dalam penanganan kesehatan dalam menghadapi Covid -19.

"Setelah masalah kesehatan selesai, lalu fokus ke bidang ekonomi, khususnya peningkatan pendapatan masyarakat yang  nantinya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi," papar Junaidi.

Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa pemerintah menunda pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur. Hal tersebut disampaikan Suharso dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (8/9). 

Rencananya, jika sesuai jadwal di tahun 2021 pemerintah akan memulai penyediaan lahan. Kebutuhan lahan sendiri sudah direncanakan dalam dua skenario, yakni seluas 40.000 Hektare (Ha) dan 30.000 Ha, namun tetap akan dikembangkan kembali menyesuaikan kebutuhan.

Di tahun ini juga Pemerintah sudah mempersiapkan berbagai tahapan seperti, lomba desain ibu kota yang baru, termasuk Presiden Jokowi sudah meninjau lahan yang akan dijadikan ibu kota negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (johara/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT