JAKARTA – Bantuan sembako dinilai tidak terlalu efektif dalam mendorong daya beli, karena tidak terjadi transaksi ekonomi di masyarakat.
Oleh sebab itu, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid meminta, Kementerian Sosial untuk mengalihkan bantuan-bantuan sembako menjadi bantuan langsung tunai kepada masyarakat.
"Sebagian penjual toko kelontong mengeluh dagangannya tidak laku karena warga mempunyai stok sembako yang melimpah dari bantuan pemerintah yang didrop langsung dari para rekanan, dan diambil dari pusat grosir besar, yang terhubung dengan modal berputar di kota maupun impor dari luar Indonesia," kata Hidayat, Senin (7/9/2020).
Politisi PKS ini mengungkapkan, bila skema bantuan itu diubah ke dalam bentuk tunai, maka hal itu meningkatkan aktivitas ekonomi di masyarakat lokal secara langsung.
Dan pada kuartal III 2021 mendatang, Indonesia terhindar dari ancaman resesi, dan dampak buruk yang bisa berkepanjangan. Ia mengingatkan, konsumsi masyarakat pada kuartal II-2020 terkontraksi 5,51 persen termasuk untuk pengeluaran harian seperti makanan dan minuman.
"Dibutuhkan bantuan langsung tunai dari pemerintah untuk tingkatkan daya beli. Dengan catatan Kemensos harus terus memperbaiki akurasi data penerima bansos, serta laksanakan juga hasil evaluasi distribusi bantuan, agar tak terulang lagi masalahnya pada perode berikutnya," tandasnya. (tri)