JAKARTA - Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya, Jumat (28/8). Alasan pengunduran karena kesehatan, dan dia tidak mau penyakitnya mengganggu pekerjaan.

Seperti dikutip, Japantimes, Shinzo Abe mengatakan dia akan tetap sebagai perdana menteri sampai penggantinya dipilih. Partai Demokrat Liberal-nya diharapkan mengadakan pemilihan presiden partai pada akhir September.

Pengunduran diri Shinzo Abe akan mengakhiri masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri. Periode stabilitas politik yang berlangsung hampir delapan tahun dan melihatnya membentuk hubungan pribadi yang dekat dengan Presiden AS Donald Trump.

Kesehatannya berada di bawah pengawasan ketat setelah pemeriksaan di Rumah Sakit Universitas Keio di Tokyo pada 14 Agustus lalu, dia divonis penyakit usus.

Dalam konferensi pers, Abe mengungkapkan bahwa kolitis ulserativa kronisnya, yang menyebabkan pengunduran dirinya selama masa jabatan pertamanya, ditemukan kambuh pada awal Agustus. Shinzo Abe merasa sakit sejak pertengahan Juli.

"Dengan penyakit dan pengobatan, dan dengan kekuatan saya bukan yang terbaik, saya tidak bisa membiarkan diri saya mengambil risiko membuat keputusan politik yang salah, sehingga gagal membuahkan hasil,” kata Shinzo Abe. "Saya berniat mundur sebagai perdana menteri."

 Namun demikian, Abe menyangkal bahwa dia akan pensiun dari politik, setelah tidak menjadi perdana menteri. Dia menyebut tetap melanjutkan karir politiknya sebagai anggota parlemen.

Berbicara tanpa teleprompters - yang biasanya dia gunakan selama konferensi pers - mengatakan bahwa dia sedang mengerjakan pidatonya sampai menit terakhir.

Terkadang, nada suaranya terdengar agak rileks. Tetapi pada satu titik, dia berhenti selama beberapa detik untuk menenangkan diri, tampak seperti terharu.

 Periode pertama Shinzo Abe sebagai perdana menteri berakhir pada 2007 setelah hanya setahun karena penyakit usus yang sama.Perhatian kini beralih ke siapa yang akan menggantikan Abe dan kapan. (johara/win)