JAKARTA - Penggunaan gadget di kalangan anak muda sudah menjadi kebutuhan primer. Sebuah lembaga riset menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat kelima dengan intensitas pengguna smartphone di dunia.
Penggunaan smartphone di kalangan anak muda tidak jauh dengan dunia sosial media. Instagram, Facebook, Line, Twitter, Whatsapp, dan lain-lain sudah menjadi makanan sehari-hari. Dunia media sosial pada zaman sekarang sangat menyeramkan bagi kalangan muda, apabila tidak dapat selektif dan bijak dalam menggunakannya akan menjadi hal yang berbahaya.
Dilansir oleh Horace. H Deidu melalui laman blog-nya, aysmco.com, laporan dari Internet Trends Kleiner Perkins Caufield & Byers’s tersebut menyebutkan angka yang tinggi, yaitu pengguna rata-rata mengecek ponsel mereka sebanyak lebih dari 150 kali dalam sehari. Apabila diakumulasikan hasilnya mencapai angka yang fantastis dalam seminggu.
Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu! Ini 5 Tips Aman Berinternet untuk Anak
Tak ayal, gaya hidup dan pola kesehatan sangat berdampak untuk generasi millenial, banyak anak muda di zaman 2020 mengalami stres berat. Tak banyak yang menyadari, ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa muncul sebagai dampak negatif dari penggunaan telepon genggam. Dampak jangka pendek seperti paparan bakteri hingga jangka panjang seperti meningkatkanya risiko kanker otak.
Berikut beberapa dampak negatif dari menggunakan smartphone terlalu lama:
1. Mengganggu Perkembangan Anak. Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri.
Baca juga: Asyik, Warga Bekasi Bisa Bebas Akses Internet Gratis, di 244 Titik Lagi
Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan/ ujian. Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
2. Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya, penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3. Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Apalagi HP merupakan perangkat yang mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP “high end” bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar HP-nya.
4. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi.
5. Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
6. Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada keluarga yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan di mana teman-temannya sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan gap antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum memiliki.
Baca juga: Ini Pesan Pakar ITB, Anak Perlu Puasa Internet
Oleh karena itu pengawasan orang tua sangat dibutuhkan dalam penggunaan gadget, maka dampingi anak saat bermain gadget dan batasan penggunaan pun juga perlu dilakukan agar anak tahu waktu saatnya belajar dan saatnya bermain. (nabila/ys)