"Goal ke 3 itu mirip dengan goalnya Solkjaer ke gawang Bayern di final 1999, dia samber sundulannya Sheringham. Cuma Lukaku ke gawang sendiri, apes tenan..." ucapnya.
Memang Romelu Lukaku apes, dan yang lebih apes adalah Inter Milan, sebab gagal lagi meraih tropi tertinggi. Namun, buat Romelu Lukaku sendiri, kesalahan tersebut lazim terjadi pada pemain sepakbola, refleks tak bisa dihindarkan.
Lebih dari itu, Lukaku pula yang menyumbangkan gol pertama Inter, yang dibuat dari titik pinalti. Lukaku sudah menguasai bola denan baik di pertahanan Sevilla, tapi pemain belakang alwan menariknya, sehingga dia jatuh di kotak pinalti. Tendangan pinalti diambil sendiri oleh Lukaku, dan gol, pada menit ke-5.
Gol-gol untuk Sevilla dibuat oleh Luuk de Jong pada menit 12 dan 33, kemudian Diego Carlos Santos Silva pada menit 74. Gol ini terjadi sebenarnya berkat kesalahan dari Lukaku yang menghalau bola di depan gawang, tapi justru berbelok mmasuk ke gawang Inter Milan.
Sedangkan gol untuk Inter Mila dibuat oleh Romelu Lukaku pada menit 5 melalui titik pinalti, setelah dirinya dilanggar Carlos, pemain bertahan Sevilla. Gol kedua Inter dibuat Diego Godin melalui sundulan dari bola umpan dari bola mati di sektor kanan Sevilla. (win)