Namun sebaliknya, jika penguasa mengerahkan aparat hukum untuk menangkap rakyatnya yang berbeda aspirasi, kita sebut dia otoriter. Kalau penguasa menggunakan kekuasaannya untuk mencegah pers menyiarkan kritik, kita sebut dia anti demokrasi. Ini berarti juga penguasa tersebut tidak punya nyali menghadapi kritik.
Rakyat sendiri pasti akan selalu dinilai demokratis. Sebab rakyat adalah pemilik kedaulatan. Rakyatlah yang memberikan hak untuk memerintah kepada penguasa dan mencabutnya kembali jika dikehendaki.
Sebab itulah hampir semua filsuf dan cerdik pandai menyarankan agar siapapun yang diberi tugas untuk berkuasa agar selalu sadar akan tugasnya untuk melindungi yang dikuasainya. Melindungi itu maksudnya selain mencukupi kebutuhan sandang pangan dan papan, juga memberikan, antara lain, perlakuan yang adil kepada rakyatnya.
(Prof Amir Santoso, Guru Besar FISIP UI; Rektor Universitas Jayabaya, Jakarta)