JAKARTA - Bergaya layaknya pengojek online dan penumpang, dua orang komplotan beraksi maling burung di pemukiman warga di Jalan Teratai Putih I, RT 08/02 Pondok Bambu, Duren Sawit Jakarta Timur.
Komplotan itu maling burung yang ternyata merupakan kontes milik warga seharga Rp1,5 juta yang rencananya akan ikut lomba, raib dibawa kabur pelaku.
Aksi pencurian yang dilakukan pada Rabu (18/8) itulah yang terekam kamera CCTV warga. Dengan menggunakan motor Honda Scoopy merah, keduanya mencoba mencari sasaran. Tepat di depan sebuah rumah kontrakan, maling burung itu beraksi burung jenis Cucak Ijo berserta kandangnya dibawa kabur pelaku.
Agus Sugiyono (48), korban pemilik burung mengatakan, aksi pencurian itu terjadi sekitar pukul 12.00. Saat itu, kondisi lingkungan tempat tinggalnya memang sedang sepi karena warga berada di dalam rumah.
"Saya sendiri dikasih tahu anak pas lagi kerja kalau burung diambil. Diambil sama kandangnya," katanya, Jumat (21/8).
Ketika pulang ke rumah, kata Agus, ia pun penasaran siapa yang maling burung kesayangannya. Ia pun menanyakan ke tetangga yang memang memiliki CCTV di depan rumahnya. "Pas dilihat, ternyata pelakunya dua orang, dan aksinya benar-benar terekam kamera CCTV," ujarnya.
Menurut Agus, dua pelaku maling burung yang bermodus pengemudi ojek online dan penumpangnya memanfaatkan sepinya situasi di tempat tinggalnya. Awalnya, kedua pelaku sempat mondar-mandir depan rumah miliknya sambil memantau situasi.
"Ya kalau yang nggak sadar itu mah dikira tukang ojek sama penumpang, tapi nggak tahunya maling burung," ungkapnya.
Dalam rekaman CCTV, menurut Agus, pelaku yang mengenakan kemeja layaknya pegawai kantor bertugas mengambil burung.
Sementara pelaku yang mengenakan atribut ojek online bertugas mengemudikan motor dan mengawasi keadaan saat beraksi. "Nah yang ambil burung itu yang pakai kemeja, dapat burung langsung kabur," terangnya.
Berdasar rekaman CCTV, kata Agus, pelaku datang menggunakan motor Honda Scoopy merah B 3281 TLM. Ia pun menduga kedua pelaku merupakan pencuri spesialis burung kontes yang sudah kerap beraksi di wilayah Pondok Bambu. "Kayaknya memang pemain itu, karena yang diincar itu hanya burung saja," ungkapnya.