JAKARTA – Untuk melestarikan budaya Betawi, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengelola Taman Budaya Betawi yang terletak di kolong Tol Joglo.
Pengelolaan taman budaya betawi ini, Pemkot Jakarta Barat melalui Kecamatan Kembangan mempercayakannya kepada pasangan suami istriWahyu (50) dan Susi (50).
Sejak diresmikan oleh Camat Kembangan pada 31 Desember 2020, temat ini ramai didatangi pengunjung, terutama pada malam hari.
Tempat yang disediakan begitu asri, terdapat mural dan juga tanaman hijau. Tidak lupa juga, terdapat rumah khas Betawi yang juga difungsikan sebagai warung. Fasilitas seperti tempat sampah, musholla, kamar mandi juga tersedia.
"Pak Walikota juga sempat melakukan peninjauan ke sini mba, pada tanggal 25 Desember 2019, “ tutur Susi bersemangat sembari menunjukkan dokumentasi melalui gawainya.
Pembangunan rumah dilakukan oleh Pasukan PPSU (Pasukan Oren) dan Kelurahan selaku penyedia. Warung ini buka hampir setiap hari, kecuali hari raya besar mulai pukul 11.00-22:00 WIB. Makanan yang dijajakan pun beraneka ragam seperti soto betawi, kembang goyang, tape uli, asinan, dodol betawi, dan makanan khas betawi lainnya.
Menurut Susi, makanan tersebut merupakan buatan para anggota PKK, dan warung ini merupakan salah satu program PKK, yakni UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) bidang pangan. Selain itu PKK juga memiliki program lain seperti Posyandu, Toga, Pengajian, Desa Wisma, dan Jumantik yang dilaksanakan di Taman Budaya Betawi ini.
Namun ibu 3 anak ini mengaku, pandemi Covid-19 banyak berpengaruh terhadap pendapatan sehari-hari mereka. Bahkan, terkadang warung hanya memiliki satu atau dua pengunjung saja.
"Sebelum 15 Maret 2020, sebelum PSBB, alhamdulillah, pengunjung warung lumayan rame, mba. Eh, pas setelah PSBB (18/6) kita buka lagi, sepi aja lagi", ujar Susi saat ditemui pada Sabtu (15/8/2020).
"Mungkin karena kelamaan tutup kali ya mba karena PSBB, jadi pelanggan pada lepas lagi,” pungkasnya. (Nada/tri)