Kampanye berhenti merokok. (ilustrasi/freepik.com)

NEWS

Ini 5 Alasan Mengapa Perokok Lebih Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona

Kamis 13 Agu 2020, 12:40 WIB

JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto menjelaskan, potensi perokok terjangkit virus corona atau Covid-19 bisa 2-3 kali lebih tinggi dari yang bukan perokok.

"Hal tersebut disebabkan oleh jumlah reseptor ACE 2 atau tempat duduknya SARS-Cov-2 di saluran pernapasan para perokok lebih banyak dari non-perokok," kata dr Agus dalam dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Jakarta, Rabu (12/8/2020) sore.

Agus juga menyatakan bahwa penyebab selanjutnya adalah asap rokok yang dihasilkan oleh perokok dapat menurunkan imunitas tubuh, terutama pada imunitas saluran pernapasan. Padahal diketahui bahwa sistem imunitas penting sekali dalam berperan menghambat terjadinya infeksi virus dan bakteri.

“Karena bahan-bahan yang ada di dalam asap rokok itu terbukti mengganggu proses migrasi berbagai sel-sel imunitas tubuh saat melawan infeksi itu sudah ada risetnya di beberapa jurnal sebelumnya, bahwa ketika seorang perokok, kemudian terjadi infeksi maka migrasi dari pada sel-sel imunitas itu akan menurun dan fungsinya juga menurun akibatnya ketika terinfeksi akan terjadi kondisi yang lebih luas dan cenderung menjadi lebih berat termasuk pada Covid-19,” tandasnya.

Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR. (ist)

Selain itu, Agus mengatakan penyebab lain adalah menyangkut komordibitas. Orang-orang yang memiliki penyakit komorbid seperti jantung, hipertensi, dan diabetes diketahui berpotensi lebih besar untuk terjangkit Covid-19. Merokok dapat meningkatkan potensi komorbid yang lebih banyak sehingga potensi tertular atau terinfeksi Covid-19 lebih besar.

“Jadi hampir penyakit-penyakit komorbid ini lebih banyak ditemukan pada seorang perokok, akibatnya tentu ketika seorang perokok memiliki komorbid akhirnya menimbulkan risiko terjangkit Covid-19. Jadi ada dampak secara tidak langsung dari rokok, komorbid kemudian Covid -19 itu sendiri,” jelas dr Agus.

Baca jugaJumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Capai 130.718 Orang, DKI Jakarta Tambah 529 Kasus

Penyebab selanjutnya mengapa perokok dapat lebih mudah terjangkit Covid-19 adalah kebiasaan para perokok dalam memegang rokok secara berulang-ulang.

Menurut Agus, kebiasaan ini menyebabkan transmisi virus ke dalam tubuh jauh lebih meningkat karena adanya inhalasi dari tangan ke saluran pernapasan.

Selanjutnya menyangkut mortalitas. Agus memaparkan bahwa mortalitas yang dimiliki oleh seorang perokok menempati presentasi yang cukup tinggi.

“Risiko terjadinya Covid-19 pada perokok berdasarkan literatur itu, mortalitasnya cukup tinggi. Jadi kalau perokok itu yang terkena Covid-19 dan meninggal, itu sekitar 25 persen. Sedangkan mortalitas umum di dunia sekitar 5 persen atau kali lipat dari mortalitas dunia. Jadi perokok itu memang tinggi dalam meningkatkan risiko terjangkit Covid-19 yang berat sampai meninggal," tuntasnya. (johara/ys)

Tags:
Virus CoronaposkotaPoskota-co-idPerokokKetua Umum PDPI dr. Agus Dwi SusantoPersatuan Dokter Paru IndonesiaAsap RokokImunitas Tubuh

Reporter

Administrator

Editor