JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah penelitian yang dilakukan Ilmuwan Prancis menunjukkan nikotin dapat memberi perlindungan terhadap inveksi penyakit. Hal itu terbukti saat ia menguji bercak nikotin pada pasien terpapar Covid-19.
Zahir Amoura, Profesor Penyakit Dalam dan Kepala Departemen Penyakit Dalam di Pusat Referensi Nasional Prancis untuk Eritematosus Lupus Sistemik di Rumah Sakit Pitie-Salpetriére dan ahli Neuro Biologi Zavier Sanche menemukan dalam studi pendahuluannya berjudul A nicotinic hypothesis for Covid-19 with preventive and therapeutic implications, terhadap 480 pasien, hasilnya dari seluruh pasien yang dirawat karena Covid-19 hanya 5 persennya yang perokok.
“Kami menyadari bahwa tingkat perokok sangat rendah, sekitar 5 persen dari pasien (Covid-19). Itu adalah langkah pertama,” tulis Zahir Amoura seperti dikutip poskota, Senin (26/7/2021).
Dikutip dari Investhealth, para peneliti di Paris menunjukan bahwa perokok lebih tidak rentan terinfeksi virus dibandingkan orang lain yang non perokok dan bahwa nikotin dapat mencegah virus memasuki sel.
“Dan untungnya di Prancis pada tahun 2018, kami memiliki penelitian yang dilakukan pada 10.000 orang pada populasi umum, kami melihat perbedaan yang sangat signifikan secara umum.” lanjutnya.
Zahir Amoura mengatakan, hal ini dibandingkan dengan jumlah perokok dalam populasi umum berdasarkan jenis kelamin dan usia yang sama, perokok memiliki risiko 80 persen lebih rendah terpapar virus dibandingkan bukan perokok.
“Orang yang merokok memiliki risiko 80 persen lebih rendah untuk mengalami gejala Covid-19, yang berarti perlu berkonsultasi dengan dokter atau perawat di rumah sakit, dibandingkan orang tidak merokok,” jelasnya.
Jeanne Pierre Changeux, ahli Neurobiologi terkenal dari Pasteur Institute, berhipotesa bahwa nikotin mungkin jadi alasan sel dalam tubuh tampak lebih terlindungi dari virus karena reseptor dari nikotin, nicasetil nikholin, dapat memiliki efek mencegah virus corona menempel pada sel.
Faktanya, virus Corona berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dengan reseptor nikotin.
Dikutip dari Changeux JP, Amoura Z, Rey FA, Miyara M. A nicotinic hypothesis for Covid-19 with preventive and therapeutic implications, C R Biol, gejala Covid-19 yang melibatkan sistem saraf, seperti kehilangan indera penciuman, kelelahan, masalah dengan gerakan, dan kehilangan kognitif, dapat menunjukkan peran yang dimainkan oleh reseptor neuro seperti reseptor nikotin.
“Ada beberapa jenis nikotinat dalam organisme, tetapi ada hubungan neuro-otot yang bisa memicu sebagai penangkal virus,” tandasnya.