Gerbang Indonesia Maju

Kamis 13 Agu 2020, 07:00 WIB

Oleh Harmoko

TIGA hari lagi, tepatnya 17 Agustus,  bangsa Indonesia memperingati Proklamasi Kemerdekaan atau sering disebut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tahun ini HUT yang ke-75 RI, sebuah usia yang  cukup matang. Ibarat manusia sudah banyak mengalami manis dan pahit getirnya kehidupan. Harapannya tentu lebih bijak, lebih menata diri serta lebih memberi arti.

Tidak berlebihan sekiranya dikatakan usia sekian adalah momen untuk menyempurnakan jati diri sebagaimana disebutkan dalam sejumlah literatur.

Misalnya menutupi kekurangan diri dengan melakukan sejumlah aktivitas sosialnya yang selama ini hilang atau  terabaikan.

Penyesuaian diri yang tinggi lazimnya dikaitkan dengan kegiatan yang tergolong mandiri, dan kreatif. Tidak jarang dan tidak salah, bila aksi sosial dilakukan agar hidup lebih berarti bagi diri sendiri dan bermanfaat pula untuk orang lain. 

Ini gambaran secara umum pada manusia lansia yang berlaku universal dan dalam kondisi normal.

Lantas bagaimana dengan negeri kita yang beberapa hari lagi berusia 75 tahun? Jawabnya, memang tidak bisa disamakan dengan usia manusia. Tetapi makna positif yang dapat kita petik tidak ubahnya dengan manusia, semakin bertambahnya usia diharapkan menjadi kian bijak. Tentu bijak dalam menyikapi situasi. Baik dalam hal merespons kehendak rakyat, bijak dalam menyerap aspirasi dan juga bijak mengelola aspirasi serta indah dalam hal mencarikan solusi.

Bijak di sini artinya selalu menggunakan akal budi, hati-hati, dan tidak "grasa - grusu"

Sikap bijak diartikan pula paham dalam hal perbedaan dan persamaan, tentang nilai-nilai kebaikan sebagaimana dipersepsikan dalam norma-norma kemanusiaan.

Lebih-lebih di era sekarang ini. Sikap bijak hendaknya dijadikan satu-satunya upaya dalam, misalnya, mengatasi pandemi dengan segala dampak yang menyertainya.

Dalam menyongsong dan melaksanakan peringatan 75 tahun Proklamasi Kemerdekaan RI, kita semua, mulai dari pejabat, aparat dan rakyat dituntut pula, selain lebih bijak menyikapi situasi terkini, juga lebih memperbaiki jati diri dengan memantapkan identitas nasional kita.

Zaman boleh berubah, pemimpin bisa berganti, tetapi identitas nasional sebagaimana amanah Pancasila dan UUD 1945,  harus tetap terpatri dalam setiap sanubari  anak negeri, siapa pun dia, di mana pun dan kapan pun.

Ingat! Proklamasi kemerdekaan merupakan wujud dari puncak perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Karenanya proklamasi kemerdekaan harus dijadikan sumber kekuatan dan tekad perjuangan bangsa dalam melahirkan serta membangkitkan kembali kepribadian Indonesia.

Dengan begitu, proklamasi menjadi pintu gerbang bagi bangsa Indonesia  menuju masyarakat yang adil dan makmur. 

Gerbang sudah terbuka lebar menuju Indonesia maju. Mari bersama kita masuki dengan hati, tujuan, dan semangat yang tunggal. Merdeka! (*)

News Update