Pengamat: Jangan Tiru Cara AS dan China Atasi Resesi Ekonomi, Indonesia Bisa Kolaps

Minggu 09 Agu 2020, 09:40 WIB
Pengamat kebijakan publik Narasi Institute Ahmad Nur Hidayat. (ist)

Pengamat kebijakan publik Narasi Institute Ahmad Nur Hidayat. (ist)

"Saya kira sekarang saatnya kreativitas tim ekonomi ditunjukan melalui solusi dan kreativitas jitu dengan merangkul semua negara tidak hanya barat, tapi dunia timur dan timur tengah untuk alternatif pembiayaan PEN," ujarnya.

MadNur menegaskan, dalam mengatasi resesi ekonomi saat ini diperlukan solusi pendanaan yang diperlukan untuk bisa mempersingkat resesi Indonesia (how to shorten Indonesia recession) adalah penyelamatan UMKM di atas penyelamatan korporasi besar.

Lalu, mempercepat belanja negara di atas belanja masyarakat dan rumah tangga. Kemudian revisi PP 23 Tahun 2020 tentang Bank Jangkar dan mengembalikan fungsi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sebagai ultimate institution (institusi utama) penyelamatan ekonomi.

KSSK yang diketuai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ini merupakan wadah tim ekonomi terbaik Indonesia di mana anggotanya adalah Gubernur BI, kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Kementerian Keuangan harus menjadi yang terdepan dalam memulihkan ekonomi.

"Kewenangan KSSK yang besar harus disertai juga penerapan tata kelola yang baik untuk menghindari resiko hukum yang terjadi dari kebijakan yang diambil," kata MadNur

Partai Gelora Indonesia melihat bahwa semua alternatif untuk pembiayaan PEN diperlukan dalam arti ekspansi neraca bank sentral untuk kepentingan nasional.

"Ekonomi bangsa kita ini dapat pulih bila semua mengedepankan kepentingan nasionalnya bukan kepentingan sektoral, regional ataupun kelompok bisnisnya sendiri," pungkas MadNur. (rizal/ys)

Berita Terkait
News Update