Pedagang Bendera di Ibu Kota Menjerit, Omzet Penjualan Anjlok Karena Covid-19

Jumat 07 Agu 2020, 09:00 WIB
Penjahit bendera dan pernak-pernik 17 Agustus.(toga)

Penjahit bendera dan pernak-pernik 17 Agustus.(toga)

Belek (52), pedagang bendera keliling juga mengaku penjualannya sepi. “Tahun ini sepi banget, bayangkan saja, saya sudah mutar-mutar hampir 20 km bendera hanya laku lima. Kalau dulu bisa mendapat uang Rp1 juta hingga Rp 1,5 juta dalam sehari. Sekarang paling banter hanya Rp300 ribu sampai Rp 500 ribu,” terang warga Cirebon, Jabar, saat ditemui di Jalan Kesehatan, Gambir.

Penjahit bendera dan pernak-pernik 17 Agustus. (toga)Pengrajin bendera di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. (toga)

Pria yang sehari-hari berjualan buah di Pasar Tanah Abang ini, setiap menjelang 17 Agustus selalu beralih profesi sebagai penjual pernak-pernik buat perayaan Agustusan. Hal ini sudah dijalani selama 20 tahun.

“Saya pikir kondisi sekarang ini sama dengan tahun lalu, ternyata jualannya sepi banget,” ucap Belek.

Bapak dua anak ini menjual bendera berkeliling dari Tanah Abang, Menteng, Gambir dan sejumlah lokasi lainnya. “Kadang saya juga sangat sedih mas, sudah muter-muter pendapatan tidak sesuai. Meski begitu saya akan tetap berjualan hingga menjelang 17 Agustus mendatang. Mudah-mudahan mendekati hari H dagangan laku semua. Makanya saya akan tetap berjualan bendera keliling,” katanya. (ifand/wandi/ta/ird/ys)

Berita Terkait

News Update