JAKARTA – Ditengah penerapan kebiasaan baru (New Normal), PT Kereta Api Indonesia (KAI) persero memastikan pemberangkatan kereta api kembali berangsur normal termasuk tarif harga tiket kereta jarak jauh yang tetap menggunakan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB).
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan tarif KA sudah berangsur normal. Adapun, tarif tidak naik kendati KA sudah beroperasi kembali.
“Sekarang ini tarif sudah normal. Artinya tetap menggunakan TBA dan TBB. Memang biasanya kalau penumpang menggunakan kereta pada akhir pekan ada tarif lebih TBA. Tapi ketika bepergiannya di hari normal secara sistem dapat batas bawah TBB,” kata Joni, Kamis (23/7/2020).
Berdasarkan data KAI, saat ini terdapat 9 relasi KA Subsidi yang berjalan setiap harinya. Kemudian 4 KA Komersil yang sudah berjalan diakhir pekan. Untuk tarif KA Subsidi ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 21/2020.
Berikut harga tiket KA Subsidi, yaitu KA Maharani (Surabaya Pasar Turi – Semarang Poncol pp) dengan tarif Rp49.000. KA Kahuripan (Blitar – Kiara Condong pp) Tarif Rp84.000. KA Sri Tanjung (Lempuyangan – Ketapang pp) Tarif Rp94.000. KA Tawangalun (Ketapang – Malang Kota Lama pp) Tarif Rp62.000. KA Probowangi (Surabaya Gubeng – Ketapang pp) Tarif Rp56.000.
Selanjutnya, KA Serayu (Purwokerto – Pasar Senen pp) Tarif Rp67.000, KA Bengawan (Purwosari – Pasar Senen pp) Tarif Rp74.000, KA Tegal Ekspres (Tegal – Pasar Senen pp) Tarif Rp49.000, KA Putri Deli (Medan – Tanjungbalai pp) Tarif Rp27.000.
Sedangkan KA Komersil ada 4 yang berjalan pada akhir pekan, antara lain KA Turangga (Surabaya Gubeng – Gambir pp) TBB Rp470.000 dan TBA Rp1,04 juta. KA Bima (Gambir – Malang pp) TBB Rp420.000 TBA Rp1 juta.
Kemudian KA Kertajaya (Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen pp) TBB Rp150.000 TBA Rp400.000, serta KA Sembrani (Surabaya Pasar Turi – Gambir pp) TBB Rp350.000 TBA Rp980.000. Tarif tersebut juga merupakan tarif untuk jarak terjauh. (ilham/tri)