TANGSEL – Seorang wanita cantik disebut melakukan aksi penipuan. Korban pun melapor ke polisi. Aksi penipuan yang dilakukan wanita cantik Lia Gusti Wulandari membuat geram sejumlah korbannya.
Sebab, tak tanggung-tanggung, dari enam korbannya, pelaku dapat mengantongi uang miliaran rupiah.
Ika (50), salah satu korban penipuan mengungkapkan kalau dirinya telah tertipu ratusan juta rupiah oleh pelaku.
"Saya ada empat kali trasnsaksi, pertama ada makelar (pelaku) nawarin gadai kontrakan, udah ketemu ama yang punya kontrakan, dan ketemu di rumah pelaku terus sepakat gade sertifikat kontrakan Rp75 juta,"ujar Ika saat ditemui di Polsek Pamulang, Tangsel, Sabtu (18/7/2020).
Selang satu bulan, lanjut Ika, dirinya kembali diajak bisnis kembali oleh pelaku sengan iming-iming keuntungan Rp4 juta dalam sebulan.
"Kira-kira satu bulan pas awal puasa dia ngajakin bisnis lain lagi yakni, pembelian timun suri dengan modal Rp10 juta menjadi 14 juta, dan keuntungan itu dibayar seminggu setelah lebaran," ungkapnya.
Ditambahkan Ika, setelah bisnis kedua berjalan, dirinya mengaku diperlakukan seperti teman dekat oleh pelaku, sambil diajak melakukan bisnis yang ketiga.
"Dua minggu jelang lebaran dijakin lagi bisnis konveksi. Katanya ada barang dari priok turun, nanti dijual ke cipadu, naro uangnya Rp50 juta, nanti keuntungannya Rp10 juta. Namun, pas lebaran tidak ada keuntungan sepeserpun, dia bilang dipinjem dulu buat modal. Ya karena buat modal ya saya juga iya-iya saja,"tambahnya.
Ditambahkannya, seminggu setelah lebaran, dirinya kembali diajak menebus anak tetangganya pelaku yang terjerat kasus narkoba, dengan jaminan kontrakan.
"Sebelah rumah dia ada kontrakan dua, itu anak yang punya kontrakan ketangkep narkoba dan minta ditebusin anaknya 150 juta, tapi saya kasih 100 juta, dia (pelaku) sanggup 50 juta. nanti rumah kontrakan itu kita jual seharga Rp500 juta dan sudah ada pembeli dan uangnya dibagi-bagi,"ungkapnya.
Hingga akhirnya, lanjut Ika, dirinya curiga karena uang keuntungan yang dijanjikan pelaku tak kunjung diterima sehingga dirinya memeriksakan keaslihan sertifikat kedua kontrakan tersebut ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"kepikiran mau ke BPN untuk mengecek, sampai di BPN itu terbongkar kalau ini surat palsu. trus langsung laporan ke polsek Pamulang, ternyata dia baru keluar bulan april, dengan kasus yang sama (penipuan). Kayaknya sindikat, dia bawa temen yang berbeda-beda peran dalam melakukan aksinya, ada yang disetting sebagai pembeli, ada sebagai bu haji.
Sementara kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto membenarkan hal tersebut, dan telah mengumpulkan enam korban untuk dimintai keterangan.
"Pelaku sempat ditanah di Polsek Pamulang dengan kasus yang sama, namun dibebaskan karena telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan pelapor. Kini, kita belum melakukan penangkapan karena pelaku sedang melahirkan, "ujarnya.(toga)