Ilustrasi. (arif)

Nasional

6 Bulan, Warga Miskin Naik 1,63 Juta

Kamis 16 Jul 2020, 09:14 WIB

JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 meluluhlantakkan tatanan kehidupan. Seluruh sektor terpukul. Tak heran dalam hitungan waktu enam bulan, jumlah warga miskin meningkat 1,63 juta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan penduduk miskin di Indonesia dalam kurun waktu 6 bulan meningkat 9,78 persen. “Jumlah penduduk miskin sampai Maret 2020 sebesar 26,42 juta. Naik 1,63 juta dibandingkan pada September 2019,” kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Ia menambahkan persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen, meningkat 0,56 persen dibanding September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019.

“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019,” kata Suhariyanto.

SEJUMLAH FAKTOR

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan penduduk miskin. Salah satunya akibat penyebaran virus corona asal Wuhan, China.

“Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga akan mendorong terjadinya peningkatan angka kemiskinan,” ungkap dia.

Salah satu dampaknya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia juga menurun. Pada Maret 2020 terjadi penurunan kunjungan wisman sebesar 64,11 persen dibandingkan pada Maret 2019.

Meski pemerintah Indonesia secara resmi baru mengumumkan kasus Covid-19 pada awal bulan Maret 2020, namun industri pariwisata sudah mulai terguncang sejak Februari.

HATI-HATI KETULARAN

Masih berlangsungnya pandemi Covid-19 di Tanah Air dikhawatirkan akan mempercepat terjadinya krisis ekonomi. Apalagi negeri tetangga Singapura sudah masuk jurang resesi ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi sebesar minus 41,2 persen di kuartal II tahun 2020.

Baca jugaData di BPS Jumlah Orang Miskin di DKI Jakarta Naik

Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan hati-hati Indonesia ketularan Singapura.

“Banyak yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II ini minus. Itu juga diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pernyataan sebelumnya,” ucap Uchok yang dihubungi, Rabu (15/7/2020).

Sebab itu, ia berharap Indonesia tidak separah Singapura karena bila terjadi, akan berdampak besar kepada masyarakat.

TERJADI PHK

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif saja, sangat berdampak kepada ekonomi masyarakat, apalagi sudah lebih dari dua juta mereka yang menjadi korban PHK.

“Kita tahu salah satu faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar adalah konsumsi masyarakat, lalu bagaimana terjadi konsumsi kalau daya beli masyarakat menurun,” tegas Uchok.

Uchok menilai selama pandemi belum selesai maka sulit untuk memperbaiki ekonomi Indonesia. “Sekarang ini malah dalam situasi mengkhawatirkan karena kasus positif Covid-19 terus bertambah setiap hari,” pungkas Uchok.

Seperti diketahui, ekonomi negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura , jatuh ke jurang resesi. Setelah dalam kuartal II-2020 ini, pertumbuhan ekonominya minus lebih dari 40%. Ekonomi Singapura terhantam parah pandemi virus corona. (johara/bi/ird/ys)

Tags:
Warga Miskinresesiposkotaposkota.co.idpandemi covid-19Badan Pusat StatistikKepala BPS SuhariyantoEKONOMIDirektur Centre for Budget Analysis Uchok Sky KhadafiphkMenteri Keuangan Sri Mulyani IndrawatisingapuraChina

Reporter

Administrator

Editor