JAKARTA – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani bertekad akan basmi semua praktik ijon dan rentenir yang selama ini menjerat Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan pinjaman bunga tinggi.
"Praktik ijon rente yang menjerat para Pekerja Migran Indonesia (PMI) harus dihilangkan dan disikat. Praktik ini sebenarnya sudah lama berlangsung. Ijon dan rente selama ini berkedok lewat koperasi dan lembaga lainnya. Akibatnya para PMI terjerat dengan hutang yang besar dan bunga yang tinggi,” kata Benny saat audiensi dengan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Dikatakannya, sejak di lantik Presiden Jokowi, ia menabuh gendrang 'perang' melawan mafia dan rente yang selama ini menghantui PMI.
"Sejak lama PMI telah menjadi korban mafia dan rente. Ini jelas suatu komplotan jahat yang terlibat dalam bisnis kotor. Karena banyak oknum yang terlibat dalam praktik dan bisnis kotor ini,” tegas Benny prihatin.
Sesuai data BP2MI, lanjut Benny terdapat sebanyak 3,7 juta PMI yang terdaftar dalam sistem BP2MI. Pada tahun 2019, PMI tersebut telah menyumbang devisa kepada negara sebesar Rp 159,6 Triliun. Namun, jika merujuk data dari World Bank, ada 9 juta PMI yang bekerja di luar negeri.
"Selisihnya ada 5,3 juta PMI yang tidak terdaftar. Bisa dibayangkan remitansi yang seharusnya masuk ke negara dengan selisih tersebut. Sangat jelas negara telah dirugikan oleh para mafia sindikasi itu. Dengan selisih itu, tentunya risiko tinggi bagi pekerja migran karena berada di luar kontrol negara," ujarnya.
Benny mengatakan, perintah Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 sudah jelas memberikan pelindungan kepada PMI. Perintah Presiden juga jelas, berikan pelindungan kepada PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki.
“Kami mohon bantuan untuk menyebarluaskan kepada para umat mudah-mudahan PGI bisa bekerjasama dengan kami dalam bentuk peran yang strategis ini memerangi mafia sindikasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umm PGI Gomar Gultom sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh kepada BP2MI untuk memerangi mafia sindikasi. “Kita sudah punya konsen dengan PMI, mereka telah menyumbang devisa besar bagi negara. Namun, kita masih prihatin dengan banyaknya kasus menimpa mereka. Kami akan menyuarakan ini lewat lembaga yang kami bisa sampaikan,” paparnya
Menurut Gultom, PGI selama ini sangat concern dan telah melibatkan diri pada isu Pekerja Migran, seperti sosialisasi, pelatihan dan advokasi bagi PMI. Saat ini, gereja-geraja seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah terlibat dalam pilot project pemberdayaan PMI. PGI memiliki perhatian tinggi untuk melindungi PMI, yang tertuang rencana strategis tahunan, hal ini bisa membuahkan hasil untuk kerjasama ke depan.
Karena satu nyawa sangat berharga, PGI akan berikan advokasi kepada PMI yang mengalami masalah dengan dukungan kebijakan yang jelas" jelasnya. (rizal/tri)