JAKARTA - Sejak kegiatan belajar mengajar diliburkan, Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI, putar haluan. Mereka ikut andil dalam penanganan Covid 19 dengan mengantarkan 33 ribu tenaga medis ke 190 rumah sakit dan 44 puskesmas di seluruh wilayah Jakarta.
Kepala UPAS Ali Murthado mengatakan, pelayanan antar jemput tenaga medis sudah dilakukan pihaknya sejak 23 Maret lalu. Hal itu diambil karena perjuangan tenaga medis sangat diperlukan di setiap rumah sakit.
"Dan karena adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kami pun diinstruksikan untuk melayani mereka," katanya, Senin (1/6).
Dikatakan Murthado, untuk melayani tenaga kesehatan itu pun, pihaknya menyiapkan 50 armada yang disebar di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
Keseluruhnya siap mengantar para suster, perawat, hingga tenaga kesehatan lainnya ke 190 rumah sakit dan 44 puskesmas. "Keseluruh itu kami siapkan di titik-titik yang sudah disepakati para tenaga kesehatan untuk mempermudah mereka," ujarnya.
Agar pelayanan maksimal dan tenaga medis tepat waktu tiba di rumah sakit maupun puskesmas, pihaknya juga menyiapkan 205 petugas. Dimana mereka akan bekerja dalam tiga shift sesuai dengan shift tenaga medis.
"Para awak bekerja 24 jam, mulai dari jam 03.00 sampai 03.00 keesokan harinya," terang Murthado.
Dalam satu hari, sambung Murthado, bus sekolah itu pun bisa melayani 33.984 tenaga kesehatan. Dimana yang paling banyak diantarkan ke RSUD Tarakan yang jumlahnya mencapai 7.436 orang.
"Rata-rata dari seluruh rumah sakit yang ada kami bisa melayani 3.398 tenaga kesehatan," terangnya.
Pihaknya, lanjut Murthado, sangat bersyukur masih dipercaya pemprov DKI dalam misi kemanusiaan ini. Pasalnya, dengan kehadiran bus sekolah mengantarkan tenaga kesehatan, mereka bisa berjuang untuk merawat warga yang terjangkit Covid 19.
"Kami juga bersyukur memiliki para awak yang siap melayani warga," pungkasnya. (Ifand/win)