Penjual bunga, Dedi, di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat

Jakarta

Omset Pedagang Bunga Rawa Belong Nyungsep dari Rp20 Juta Jadi Rp1 Juta  

Senin 18 Mei 2020, 15:55 WIB

Omset Pedagang Bunga Rawa Belong Nyungsep dari Rp20 Juta Jadi Rp1 Juta  

JAKARTA – Pedagang Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat, mengaku penjualan bunga menjelang Lebaran tahun nyungsep drastis. Menyusul wabah covid-19 yang melanda ibukota dan Indonesia.

Saipudin, (30), pedagang bunga Pasar Rawa Belong mengaku lima hari menjelang Lebaran, baru satu dua pembeli yang mencari bunga sedap malam. "Sebelumnya mah pas ga ada wabah (Covid-19) udah banyak yang nyari, udah ramai. Sekarang karena lagi kayak gini, ya begini, sepi sepi aja," ujar Saipudin ditemui di lokasi, Senin (18/5/2020).

Adapun jenis  bunga sedap malam merupakan primadona saat menjelang lebaran. Alasannya, kebanyakan pembeli mencari bunga tersebut untuk hiasan saat lebaran nanti. Sehingga stok bunga sedap malam juga sudah ia siapkan.

Untuk harga bunga sedap malam, ia menjual seharga Rp15 ribu per batang. Sedangkan untuk bunga Mawar dijual seharga Rp75.500 per 30 batang dan bunga Lily dijual seharga Rp150 ribu per lima batang.

Ia berharap, tiga hari mendekati Lebaran, toko bunga tempatnya bekerja sudah ramai diserbu pembeli. Sehingga omsetnya yang sempat nyungsep selama dua bulan terakhir bisa membaik. "Sekarang ini dapat 500 ribu cuma dari buket aja. Omsetnya menurun banget, parah. Turunnya lebih dari 50 persen," seru Saipudin.

Hal senada dilontarkan oleh Dadun. Pria yang sudah 30 tahun menjual bunga di Pasar Rawa Belong ini mengaku tidak menyiapkan bunga sedap malam secara khusus tahun ini. Padahl tahun-tahun sebelumnya, Ia bisa menyiapkan dua truk berisi bunga sedap malam.

Tapi melihat situasi yang sangat sepi semenjak pandemi Covid-19, pria berusia 63 tahun ini tidak berani ambil risiko.   "Karena sekarang tuh meragukan. Dulu biasanya sampai dua truk. sekarang angkat tangan karena ga mampu, ga ada duitnya (untuk modal beli bunga), karena berapa bulan ini di sini sepi. Kedua, kita khawatir nih ada yang beli ga," kata Dadun.

Pasalnya, untuk dapat mengumpulkan uang Rp. 1 juta seminggu saja sudah kesulitan. "Omset merosot banget. Kalau dulu, bulan biasa sebelum covid, omset seminggu minimal 20 juta juga maksimal 60 juta. Sekarang paling seminggu paling gede sejuta, maksimal cuma 3 juta," aku Dadun.

Bahkan menurutnya, banyak para penjual bunga di Pasar Rawa Belong yang memilih untuk pulang ke kampung halaman lantaran menurunnya daya beli masyarakat. "Dulu di belakang sini ada sekitar 30 orang yang berjualan, sekarang liat aja, cuma berapa orang saja kan. Mereka pada pulang kampung," serunya.

Meski serba sulit, namun ia bersyukur masih ada saja pembeli ya g datang untuk membeli bunga segar yang Ia jual. Ia berharap, pandemi Covid-19 segera berkahir dan perekonomian di Indonesia segera pulih. "Saya harapannya cuma satu, kembali normal. Supaya bisa seperti dulu lagi, omset juga bisa kembali kayak dulu," tandas Dadun.(firda/ruh)

Tags:
Pasar Rawa BelongPadagang Bungaomset

Guruh Nara Persada

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor