ADVERTISEMENT

Hari Buku 17 Mei, Persatuan Penulis Indonesia Luncurkan  Buku “Kemanusiaan pada Masa Corona”

Senin, 18 Mei 2020 03:45 WIB

Share
Hari Buku 17 Mei, Persatuan Penulis Indonesia Luncurkan  Buku “Kemanusiaan pada Masa Corona”

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Ketua Umum Satupena, Dr. Nasir Tamara mengungkapkan sejarah para penulis di Tanah Air  memperlihatkan kecendrungan terpisah dalam beragam aliran, genre, paham dan sikap politik, bahkan mereka kerap berkonflik secara terbuka di media.

Sulit untuk mempersatukan para penulis dalam satu wadah yang mengutamakan kreativitas bersama padahal untuk membela kepentingan  mereka para penulis harus terhimpun dalam asosiasi profesi. Para penulis masih menghadapi masalah pembajakan, pajak yang tinggi, penyitaan buku dan ekonomi yang terkena krisis besar akibat Corona.

Perlahan tapi pasti, kini, para penulis berubah, meski mereka juga juga punya sikap yang berbeda atas berbagai persoalan sosial dan politik, termasuk pandangan mereka terhadap pemerintah yang berkuasa saat ini –Joko Widodo dan KH Maruf Amin.

Bukti bersatunya para penulis Indonesia salah satunya adalah terbitnya buku bersama “Kemanusiaan pada Masa Corona” yang merupakan kumpulan pemikiran 110 penulis yang bernaung di bawah perhimpunan Satupena tentang berbagai hal terkait wabah virus corona.

“Saya sangat senang, karena buku ini terbit bersamaan dengan puncak peringatan Hari Buku Internasional,” ujar Nasir Tamara dalam siaran pers, Minggu (17/5/2020).

Dijelaskan dalam rilis, Dirut Balai Pustaka, Achmad Fachrodji didampingi Ketua Bidang Humas dan Media, Fakhrunnas MA Jabbar menjelaskan gagasan dan proses penerbitan buku “Kemanusiaan pada Masa Corona” telah melewati pembahasan serius  dan panjang di kalangan anggota organisasi penulis Indonesia yang didirikan melalui Kongres penulis Indonesia di Solo tahun 2017.

Nasir Tamara yang meniti karir sebagai jurnalis di Sinar Harapan dan pernah memimpin harian Republika, dikenal juga sebagai penulis buku, dan kini dosen pascasarjana UGM.

 Dia menegaskan, selain mempersatukan para penulis Indonesia, buku “Kemanusiaan pada Masa Corona” merupakan  ‘memory of Indonesian people’ . Buku ini diharapkan akan membantu menepis kegalauan, rasa cemas bangsa Indonesia ketika mereka hidup terisolasi pada masa pandemi.

Mengenai buku yangditerbitkan oleh Penerbit Balai Pustaka ini,  Nasir Tamara mengatakan, terwujudnya buku ini merupakan kerja keras dengan semangat kekompakan dan kebersamaan seluruh anggota penulis Satupena dalam menghimpun ide yang bernas dalam menyikapi wabah Corona ini. Semua bekerja suka rela untuk mempersembahkan sesuatu yang berharga di tengah masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan akibat wabah Corona.

Dirinya  tidak pernah ragu akan kemampuan Penerbit Balai Pustaka yang dipimpin  Mas Fachrodji untuk mewujudkan buku yg amat berguna dan indah setebal hampir 1000 halaman tepat waktu.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Winoto
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT