JAKARTA - Kondisi Panit Reskrim Polsek Tambora Ipda I Gusti Ngurah Astawa semakin membaik pasca dibacok saat melerai tawuran.
Rencananya, Ngurah sudah mulai kembali bertugas dan beraktivitas kembali di Polsek Tambora pekan depan.
"Kondisinya alhamdulillah sudah membaik tapi belum aktif (kerja) lagi. Kemarin komunikasi sama saya katanya minggu depan ini udah mulai masuk kantor," ujar Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin saat dikonfirmasi, Minggu (17/5/2020).
Untuk diketahui, Ngurah mengalami luka bacok di bagian punggung saat melerai tawuran di wilayah perbatasan antara Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat dan Setia Kawan, Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa dini hari (12/5/2020).
Saat itu, Ngurah sedang memberi tembakan perinhata ke udara guna membubarkan tawuran. Tetapi tiba-tiba, pelaku tawuran dari arah belakang membacok Panit Reskrim Polsek Tambora tersebut, dengan menggunakan celurit.
Akibat luka bacok tersebut, Ngurah dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan untuk mendapat pertolongan pertama. Ngurah pun mendapat luka di punggumg sepanjang 12 cm dengan kedalaman sekitar 7 cm.
Sementara itu, sebanyak 23 orang yang terlibat tawuran telah diciduk oleh polisi. Adapun 23 orang itu terdiri dari dua kelompok yang berbeda, yakni 14 warga kelurahan Duri Selatan, Tambora dan sembilan orang warga Setia Kawan, Gambir, Jakarta Pusat. Namun 13 diantaranya merupakan anak di bawa umur.
Dari tangan mereka, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti diantaranya, dua buah Celurit, 14 anak panah, handphone, batu dan pecahan botol. (firda/fs)