JAKARTA - Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau silaturahmi dan saling meminta maaf pada Hari Raya Idul Fitri 1441 H cukup dilakukan melalui media sosial (Medsos).
"Sebagai gantinya kita dapat melakukannya melalui telepon, sms, wa, video call untuk silaturahmi dan saling memaafkan saudara kita," kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Anwar mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud, "Bila ada dua orang muslim yang bertemu lalu mereka berjabat tangan maka dosa keduanya sudah diampuni sebelum mereka berpisah," .
Ia menambahkan bersalam-salaman itu dalam Islam merupakan sebuah perbuatan baik dan terpuji. Tapi syariat itu tentu saja tidak bisa kita lakukan kepada semua orang kecuali hanya kepada orang-orang yang memang kita diperbolehkan oleh agama untuk bersintuhan dengannya.
Namun, menurut Anwar, kalau dia bukan muhrim tentu tidak akan bersalaman dengannya, tapi cukup dengan menggerakkan kedua tangan ke dada kita masing-masing sambil mengangguk.
Menurut dia, bersalam-salaman sesuai ajaran Islam sudah menjadi tradisi di Indonesia apalagi ketika Idul Fitri. Ini merupakan sebuah budaya dan tradisi yang baik yang harus kita pertahankan
"Tetapi dalam situasi saat ini kita tentu dianjurkan untuk tidak melakukannya demi mencegah penyebaran COVID-19," ucap Anwar.
Bahkan, di samping itu kita juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan acara saling kunjung mengunjungi seusai Shalat Idul Fitri "Kita mengimbau umat dan masyarakat untuk lebih mengedepankan usaha menjaga dan melindungi diri kita masing-masing dari penyebaran COVID-19. (johara/fs)