ADVERTISEMENT

Soal Covid-19, Aliansi BEM Jakarta Dukung Pemerintah, dan Minta Anies Jangan Hanya Bincang

Minggu, 5 April 2020 06:05 WIB

Share
Soal Covid-19, Aliansi BEM Jakarta Dukung Pemerintah, dan Minta Anies Jangan Hanya Bincang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA  - Aliansi BEM Jakarta Bersuara yang terdiri dari BEM sejumlah universitas swasta meminta agar masalah pandemi Virus Corona jangan dipolitisasi.
 
            Dalam diskusi Aliansi BEM Jakarta Bersuara yang digelar di kawasan Jalan  Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/4/2020) sore bertema 'Covid-19, Lockdown Solusi atau Politisasi'. 
 
Dalam jumpa persnya Presiden Mahasiswa Uhamka Ronaldo Zulfikar, Mahasiswa Esa Unggul Ginka, dan Presiden Mahasiswa Universitas Mahasiswa Jakarta (UMJ) Dheden Pratama mengstakan berbagai pernyataan yang menuntut pemerintah untuk segera lakukan lockdown muncul.
 
            "Disisi lain, muncul sikap keberatan sebagian masyarakat yang menganggap lockdown akan mematikan peghidupan orang banyak, terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan tidak memiliki tabungan darurat," katanya.
 
            Ia juga menambahkan bahwa Indonesia sebaiknya berkaca kepada negara Korea Selatan yang tidak menerapkan lockdown. 
 
"Karena aksi preventif mereka tebukti ampuh, walau masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, fasilitasi dengan tim medis yang siap melaksanakan tes massal hingga belasan ribu dalam sehari,  sehingga mereka yang terjangkit lebih mungkin diketahui keberadaannya dan dapat segera dikarantina guna mencegah penyebaran lebih lanjut," ungkap Ronaldo.
 
          "Jadi; kami berpesan kepada semua stakeholder jangan mencari keuntungan di tengah wabah ini dengan menimbun APD yang sangat langka barangnya, karena hari ini semua orang sangat membutuhkan dan meminta Pemprov DKI Jakarta agar menindak tegas oknum penimbun masker," ungkap Dheden.
 
           Senada dengan Dheden, Ginda FBR Ginting, Perwakilan BEM Esa Unggul, mengatakan Pemerintah pusat telah mengupayakan ekonomi masyarakat agar dapat tetap tumbuh dan juga terus meminimalisir masuknya penyebaran virus corona (Covid-19) di Zona Merah dan isu lockdown jangan dipolitisasi.
 
          “Saya melihat pemerintah sudah melakukan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi ekonomi yang melumpuh ini dan mari kita support UMKM yang ada untuk memproduksi APD dan Anies jangan hanya bincang-bincang di dunia maya dan lupa di dunia nyata,” tegas Ginka.
 
         Menurutnya dalam kondisi sekarang sinergitas antar masyarakat adalah hal yang mutlak dan wajib dilakukan. Jangan bersikap egois, yang ada bantu yang tidak ada, dan yang tidak ada harus memanfaatkan barang yang ada. Dan ia juga menanyakan sejauh mana persiapan lockdown, jika itu kebijakan efektif yang dilakukan Pemerintah Daerah atau Provinsi.
 
         “Kondisi psikologi sosial kita hari ini sedang dilanda musibah, mulai dari panic buying hingga menimbun APD, hal ini saya rasa tidak berprikemanusiaan, mari saling bantu, karena ini panggilan kemanusiaan, pemprov harus melihat kebijakan yang sangat preventif jika lockdown itu solusi,” ajak Ray.
 
          Senada dengan Aldo, Presma BEM UHAMKA, mengatakan dampak politik hari ini lebih terkesan saling menyalahkan satu sama lain, mulai dari A serang B, B serang C, C serang masyarakat. Ini merupakan dampak politik elite yang pesimis terhadap musibah, jika elite sigap dan tanggap pada kondisi hari ini, maka wabah ini tidak semakin besar.
 
          “Elite hari ini masih saja sibuk merangkai kata untuk mengembalikan kepercayaan publik, sehingga corona tidak serius untuk diantisipasi, saya kira dengan kerja kerja yang serius, itu membuat kepercayaan publik kembali normal, namun apa ini startegi untuk menyembunyikan isu lain nya,” kata Ronaldo Zulfikar. (Adji/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Redaksi
Editor: Redaksi
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT