KECANTIKAN aktris film Alicia Djohar masih nampak di usianya yang 66 tahun - di tahun 2020 ini. Dia memang pernah memenangi kontes kecantikan dan terpilih sebagai Ratu Bogor pada 1972.
Tapi selanjutnya dia lebih dikenal sebagai aktris layar perak. Sejak 1976 dia suting di depan kamera dalam film 'Liku Liku Panasnya Cinta' bersama Lenny Marlina dan Robby Sugara, arahan sutradara kondang masa itu, Turino Djunaedy. Lalu diajak serta oleh Sophan Sophian dalam film 'Widuri Kekasihku' di tahun yang sama, yang berlanjut dengan sederet produser kondang dan sutradara papan atas lainnya .
Sampai kini pun dia masih suting terutama untuk sinetron. "Tapi saya menolak striping. Suting tiap hari mah nggak kuat. Kayak tahanan kota juga, " katanya dalam wawancara dengan 'Pos Kota" di kantornya di gedung PPHUI Kuningan lt.4, Jakarta Selatan, dua hari lalu.
Namanya melambung lewat film "Gadis Kampus" (1979) bersama Widi Santoso dan Junaedi Salat garapan sutradara Ishaq Iskandar.
Pekan lalu namanya ramai di media setelah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PARFI - Persatuan Artis Film Indonesia. Dan dia terpilih setelah menyisihkan saingannya, Lela Anggraini.
"Kami sama sama ingin menyelamatkan PARFI. Saya anggap Lela bukan orang lain. Siapa pun yang menang ayo kita bersatu untuk memajukan PARFI; organisasi yang sama sama kita cintai, " katanya, usai memenangi pemilihan.
Disuruh Maju
Giat dalam organisasi bukan hal baru bagi artis kelahiran Bogor, 18 Februari 1954, yang biasa dipanggil Bunda Itje ini. Namanya ada dalam kepengurusan Ratno Timur (alm) dua kali berturut turut dan lima tahun dalam kepengurusan PARFI Hj. Jenny Rachman.
"Tadinya saya nggak ada ambisi. Tapi waktu lihat pengumuman rencana kongres, nggak ada yang senior dan nggak ada yang dikenal di antara kandidat. Saya kontak teman teman - nanya nanya, malah saya disuruh maju," katanya.
Dia mengaku mendapat dukungan dari sahabat sahabatnya, Widyawati, Rima Melati, Lidya Kandouw dan Rano Karno, Dana Christina dan Bebby Zelvia untuk maju ke pemilihan.
Untuk Kongres 10 Maret 2020 di Hotel Maharadja - Mampang, Jakarta Selatan, itu Alicia mengaku tak keluar biaya sedikit pun. Karena sudah ada yang menjamin dan tidak ada ikatan balas jasa. "Semata mata terpanggil karena ingin Parfi bersatu, " katanya.
Kini dia mengajak rekan rekannya yang terserak serak dalam banyak organisasi artis film dan sinetron untuk berkumpul. "Susunan kepengurusan belum terbentuk karena saya mau mengajak teman teman yang masih ada di luar, " katanya.
Saat ini memang ada PARFI Sultan Saladin dan Parfi 56 Marzella Zalianty. "Bang Sultan Saladin itu bekas 'suami' saya di panggung sandiwara, zaman dulu dan kami udah ngopi sebelum dan sesudah kongres. Dia setuju bantu, " kata Itje. Sultan Saladin juga beberapakali jadi pasangannya di film.
"Marzella 'kan anak dari sahabat saya, Tetty Liz Indrayati. Kami juga udah ngobrol. Siap kerjasama, " katanya.
Dia mengaku juga banyak belajar pada anak anaknya bagaimana mendekati generasi milenial, lewat berbagai media sosial. "Bagaimana mengajak artis muda untuk gabung di Parfi, " katanya.
Visi Misi
Dalam penyampaian visi misi sebelum pungutan suara, Alicia menjanjikan pembelaan hukum gratis bagi semua artis PARFI yang sedang bermasalah.
Bunda Itje Alicia Djohar kini diberi waktu tiga minggu untuk menyusun kepengurusan 2020 - 2025 dan merangkul teman teman artis film yang ada di luar PARFI Kuningan.
"Setelah bersatu, baru kami menghadap ke KemenkumHAM dan dapat pengakuan Pemerintah. Karena pemerintah juga ingin artis film bersatu, " katanya.
"Makanya, ayuk atuh, yang masih di luar ketemu dan gabung. Gimana baiknya mengelola organisasi ini. Stop pertikaian. Malu atuh sama organisasi lain, " imbaunya dengan aksen Sunda- Bogor-nya yang kental. (dimas)