Edi Satoto.

Nusantara

Pemilihan Lahan Kawasan Industri Dijamin Selektif

Selasa 10 Mar 2020, 12:25 WIB

INDRAMAYU - Rencana pembangunan 5 Kawasan Industri di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang dijuluki daerah lumbung pangan menyita lahan atau tanah. Namun letak peruntukannya sudah didesain sedemikian rupa, sehingga tak mengurangi jumlah produksi padi.  

Pada 2019, jumlah produksi gabah atau padi di Indramayu dari lahan sawah  yang luasnya sekitar 90 ribu mencapai 1,5 juta ton. Jumlah produksi padi sebanyak itu  jauh di atas kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Indramayu, sehingga terjadi surplus produksi  yang dikirim berbagai kota tujuan di Jawa Barat, DKI Jakarta maupun perdagangan antar pulau. 

Dalam membangun 5 Kawasan Industri itu lokasinya ditentukan tidak pada lahan tanah pertanian produktif. Tapi dilakukan secara selektif khususnya pada lahan-lahan tanah yang kurang produktif untuk pertanian tanaman pangan. 

Kepala Bidang Tata Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indramayu, Edi Satoto saat dijumpai Poskota.id,  Selasa (10/3/2020) mengemukakan, pembangunan 5 Kawasan Industri di Kabupaten Indramayu dipastikan  tidak bakal mengganggu jumlah produksi padi di Kabupaten Indramayu secara keseluruhan. 

Hal itu, ujarnya, karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu sudah menerapkan sistem selektif dalam memilih lokasi untuk Kawasan Industri. “Kawasan Industri  semaksimal mungkin hanya memanfaatkan  lahan-lahan yang kurang produkstif untuk pertanian tanaman pangan. Kami sangat selektif memilih lokasi tanah untuk Kawasan Industri,” ujarnya. 

Edi Satoto menyebutkan, 5 Kawasan Industri yang akan dibangun di Kabupaten Indramayu ke depan itu berlokasi di sejumlah kecamatan seperti; Kecamatan Losarang, Balongan, Krangkeng, Tukdana dan Terisi.   

Dikatakan, meskipun nantinya ada 5 Kawasan Industri namun tetap mempertahankan Indramayu sebagai Ekonomi Base pada sektor pertanian tanaman pangan.  “Ya Indramayu akan tetap menjadi Ekonomi Base dengan mempertahankan pertanian tanaman pangan,” ujarnya. (taryanj/ys)

Tags:
poskotaposkota.idindustriindramayu

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor