Saudi Perpanjang Larangan Umrah Setelah Kasus Kedua Virus Corona

Kamis 05 Mar 2020, 21:33 WIB
Ilustrasi. (ist)

Ilustrasi. (ist)

Namun demikian, para ahli terus khawatir bahwa Iran tidak transparan tentang seberapa parahnya negara itu terkena dampaknya.

"Penyebaran virus ke hampir semua provinsi Iran menyisakan sedikit keraguan bahwa pihak berwenang berjuang untuk mengatasi wabah," kata Torbjorn Soltvedt, seorang analis di konsultan risiko Verisk Maplecroft.

"Setelah respons yang lambat dan terpolitisasi terhadap wabah itu, pemerintah sekarang menghadapi perlombaan melawan waktu untuk mencegah darurat kesehatan masyarakat berubah menjadi krisis ekonomi."

Di seluruh dunia, lebih dari 94.000 orang telah tertular virus ini, dengan lebih dari 3.200 kematian.

“Orang-orang takut dan tidak pasti. Ketakutan adalah respons alami manusia terhadap ancaman apa pun,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepala Organisasi Kesehatan Dunia.

Penanggung di Arab Saudi meyakinkan klien bahwa mereka ditanggung jika mereka terpapar COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus.
Penyakit itu adalah kondisi pernapasan dan semua kebijakan kesehatan mencakup tes dan perawatan, termasuk pemeriksaan medis, diagnosis dan obat-obatan, kata Yasser Al-Marek, juru bicara Dewan Kerjasama Asuransi Kesehatan.

Hampir sepertiga dari majikan di Kerajaan memiliki rencana agar  stafnya   bekerja dari rumah jika ancaman virus berkembang terus, itu disebutkan sebuah survei baru menunjukkan.  (*/win)

News Update