Kini Jadi PNS, Purwanto Dulu Putus Sekolah karena Tak Punya Biaya

Senin 24 Feb 2020, 08:05 WIB
Purwanto, PNS Pemkot Jakpus. (tarta)

Purwanto, PNS Pemkot Jakpus. (tarta)

PURWANTO (44) sangat bangga dan bersyukur bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Lelaki kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, ini sebelumnya tidak pernah terpikir apalagi bercita-cita sebagai pegawai negeri.

"Boro-boro cita-cita, terpikirkan saja tidak. Saya ini hanya anak seorang buruh yang hidupnya susah, bahkan sekolahpun SMP berhenti," ucap Purwanto.

Namun, Yang Maha Kuasa punya rencana lain, Purwantopun kini telah menjadi PNS dan bertugas di Bagian Umum Pemkot Jakarta Pusat. "Waduh, rasanya bangga banget jadi PNS. Saya inikan orang kampung, orang tua pekerjaannya buruh bisa jadi pegawai. Benar-benar bersyukur," katanya.

Purwanto bercerita sejak kecil tinggal bersama neneknya di Purbalingga, sementara ke dua orang tuanya berkerja di Jakarta sebagai buruh serabutan. Usia 8 tahun, dirinya menyusul orang tuanya ke Jakarta dan tinggal di Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tahun 1983 masuk Sekolah Dasar dan selesai tahun 1989. Kemudian melanjutkan ke SMP 189 dekat rumah, namun tidak sampai lulus, karena ayahnya meninggal. "Kelas III SMP saya berhenti sekolah karena tidak punya biaya," tuturnya.

Begitu Ayahnya meninggal Purwanto tinggal menumpang di rumah saudaranya. Sementara ibu dan ke dua adiknya pulang kampung.

Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, Purwanto bekerja serabutan, mulai jadi tukang, bersihin rumput, ngecat rumah, betulin genteng rumah tetangga dan lain-lain. "Pokoknya pekerjaan apa saja saya jalanin yang penting bisa dapat uang. Kan nga enak numpang di rumah saudara beepangku tangan," ujarnya.

Kerja Serabutan

Bekerja serabutan dijalaninya selama lima tahun. Tahun1997, dirinya diajak teman bekerja di kantor Walikota Jakarta Pusat menjadi anggota Linmas dengan gaji Rp 40 ribu/bulan. "Disini saya bisa bernapas lega, karena sebagian gaji bisa disisihkan untuk menabung,"jelasnya.

Bahkan tahun 2000, Purwanto bisa meneruskan sekolah dengan mengikuti Kejar Paket B atau setaraf SMP.

Tahun 2001 Linmas ditiadakan, hal ini membuat dirinya kebingungan. Tetapi kebingungannya berakhir, karena sebagian anggota Linmas ditarik menjadi anggota Keamanan Dalam (Kamdal). Mulai tahun 2002 hingga 2014 bertugas menjadi Kamdal.

Tahun 2007, Purwanto kembali meneruskan sekolah dengan mengikuti Kejar Paket C atau setara SMA. Sehingga dia berhasil mendapatkan ijazah SLTA.

Nasibnya kembali berubah, saat tahun 2015 mengikuti tes CPNS honorer kategori dua (K2), di mana semua anggota Kamdal yang berjumlah 123 orang ikut tes masuk CPNS. Dari jumlah tersebut  10 orang berhasil lulus termasuk Purwanto. "Alhamdulillah saya lolos tes CPNS kategori K2," ujarnya.

Menjadi PNS, Purwanto ditempatkan di Bagian Umum Kantor Walikota Jakarta Pusat sampai sekarang. "Saya bersyukur, pengabdian selama belasan tahun mulai dari anggota Linmas, Kamdal sekarang membuahkan hasil. Ibu saya sangat bangga, apalagi di keluarga tidak ada yang jadi PNS," katanya.(tarta/ruh)

Berita Terkait
News Update