Di tempatnya sendiri, Starisa School, ungkap Crissinda, menerapkan sistem belajar yaitu 30% akademis dan 70% pada wirausaha dan seni.
"Kami memiliki kesulitan menjadi sekolah formal karena keterbatasan lahan dan struktur pendidikan yang tidak menitik beratkan kepada pengahafalan mata pelajaran," ujarnya.
Ia berharap, jika terjadi penggabungan PKBM ke formal tidak memaksa untuk merubah identitas cara belajar, melainkan lebih mendukung dengan lebih memperbanyak pelatihan tentang new ways of learning.(tiyo/tri)