Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin rapat.

Bogor

Mal Tebang Banyak Pohon, Bima Arya: Belum Ada Izin

Selasa 21 Jan 2020, 10:31 WIB

BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya, memimpin rapat koordinasi dengan jajaran Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor di Kantor Disperumkim, Jalan Pengadilan, Pabaton, Bogor Tengah.

Dalam pertemuan tersebut, hadir juga Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Plh Sekretaris Daerah Kota Bogor, Denny Mulyadi dan Sekretaris Dinas Perumkim Lorina Darmastuti.

Bima Arya yang dikonfirmasi wartawan tentang rencana penebangan 12 pohon oleh Mall Boxies di Jalan Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor menegaskan, dirinya belum memberi restu atau ijin, terkait permohonan manajemen mal untuk menebang pohon yang ada.

"Untuk rencana tebang 12 pohon oleh Mall Boxies, saya belum kasih izin," kata Bima singkat.
Bima Arya lebih banyak bercerita tentang evaluasi Dinas Perumkim. 

“Jadi yang pertama saya mengevaluasi Dinas Perumkim terkait dengan kebijakan Pemkot di mana pembangunan bukan hanya di pusat kota tapi juga permukiman di wilayah. Ada sekitar 300 paket kegiatan untuk jalan setapak, jalan lingkungan. Saya minta itu dipastikan kualitasnya yang baik,” kata Bima Arya.

Bima mengingatkan bawahannya, agar jangan sekedar disiram aspal dikit, lalu tidak lama di gunakan rusak lagi. 

Menurutnya, harus ada standar lingkungannya. Benchmark-nya di Sindangsari ada konsep ecodrain yang bisa menyerap air. 

"Sayang kalau puluhan miliar digelontorkan kemudian hilang. Harus bermanfaat dan harus ramah lingkungan. Jadi, saya minta dimonitor semua dikoordinasikan dengan Lurah dan Camat untuk memastikan kegiatan di wilayah semuanya maksimal, bukan hanya soal pengerjaannya saja,” tambahnya.

Bima juga meminta Disperumkim untuk fokus ke Kampung Tematik, seperti yang akan dikerjakan di kawasan Mulyaharja, Bogor Selatan dan Babakan Pasar, Bogor Tengah.

Bima juga menugaskan Dinas Perumkim dan Bappeda untuk segera menetapkan titik Kampung Sunda. Termasuk rencana 2020 ini, akan membangun Kampung Arab yang pekerjaannya dimulai dengan Alun-Alun Empang. 

Kemudian, Kampung Sunda juga harus mulai dibangun. Beberapa opsi lokasi juga sudah dibicarakan. Bisa di Katulampa atau Batutulis.
 
"Dua opsi ini tadi di bahas, sekaligus kawasan Pusaka di Batutulis. Jadi nanti kita akan mendengar masukan dari yang lain,” ujarnya.

Untuk renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Bima Arya mengatakan bahwa anggarannya pada tahun ini ditambah menjadi Rp39 miliar. 


"Tapi jumlah penerimanya jadi berkurang sedikit karena ada standar-standar yang harus lebih baik. Saya minta itu dipastikan tepat sasaran. Minta dievaluasi ke Bagian Kemasyarakatan. Jangan sampai kemudian RTLH ini terkonsentrasi di titik tertentu saja. Harus adil dan merata dengan kebutuhan,” katanya.

Untuk pertamanan, kata Bima, tahun ini juga akan dibangun dua Alun-Alun, yakni di eks Taman Topi dan di kawasan Empang. 

"Untuk di eks Taman Topi pakai Banprov, sementara yang di CSR pakai CSR. Taman di median Jalan Jagorawi, begitu masuk Kota Bogor nanti akan disambut jalur hijau yang cantik, sebagai penanda bogor kota hijau, kemudian di bawah Flyover Martadinata kita bangun juga, saya titip juga di kawasan Yasmin untuk dihijaukan,” ujar Bima Arya. (yopi/yp)

Tags:
Bogortebang pohon

Reporter

Administrator

Editor