ADVERTISEMENT

Penyuluhan Kesehatan dan Dukungan Mental Penting Bagi Para Korban Banjir

Sabtu, 4 Januari 2020 23:26 WIB

Share
Penyuluhan Kesehatan dan Dukungan Mental Penting Bagi Para Korban Banjir

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban banjir, Universitas Borobudur memberikan bantuan pangan, bingkisan dan kebutuhan lainnya serta melakukan penyuluhan kesehatan dan psikologi sosial.

Kegiatan tersebut melibatkan berbagai fakultas dan jurusan yang berada dibawah naungan kampus ini seperti Fakultas Ilmu Kesehatan, Psikologi, Hukum, Teknik, Komputer, Pertanian, Ekonomi, dan Pasca Sarjana.

        “Bantuan terhadap para korban banjir sebetulnya tidak cukup hanya berupa pangan dan pakaian. Mereka juga perlu diberikan bekal pengetahuan tentang menjaga kesehatan dan dukungan mental  sebagai bekal setelah kembali ke rumah masing-masing,” kata Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan dan Kerjasama  Universitas Borobudur  Prof. Darwati saat menemui para pengungsi di lingkungan kampus tersebut, Sabtu (4/1/2020).   

        Menurut Darwati, setelah banjir surut bukan berarti persoalan yang dihadapai para pengungsi akan selesai. Mereka masih menghadapi risiko terserang penyakit akibat kotornya lingkungan.

        Demikian juga terhadap anak-anak yang  menghadapi langsung ganasnya banjir di sekitar tempat tinggal mereka. Ditambah lagi harus tinggal di lokasi pengungsian dengan fasilitas serba darurat.

        Oleh karena itu pihak Universitas Borobudur memutuskan untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir tidak hanya berupa makanan dan pakaian. Mereka juga diberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat pasca banjir yang melibatkan para dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).

        Sementara itu Evi Syafrida Nasution, M, Psy. Psikolog, Kepala Laboratorium Psikologi Universitas Borobudur mengatakan, pihaknya juga memberikan dukungan mental terhadap anak-anak korban banjir. Hal ini dilakukan agar setelah  kembali ke rumah masing-masing  diharapkan anak-anak tersebut tidak menjadi trauma akibat tempat tinggalnya terdampak banjir yang cukup hebat.

        “Dukungan mental terhadap anak-anak para korban banjir yang kami lakukan tidak kalah pentingnya dibanding bantuan makanan dan pakaian. Kita harapkan setelah kembali ke tempat tinggal masing-masing, anak-anak tersebut tidak mengalami trauma yang bisa mempengaruhi perjalanan hidup mereka selanjutnya,” kata Evi. (faisal/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Redaksi
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT