ADVERTISEMENT

Puluhan Emak-Emak Demo Tolak Revisi UU KPK

Jumat, 20 September 2019 15:32 WIB

Share
Puluhan Emak-Emak Demo Tolak Revisi UU KPK

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA  -  Massa dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Dewan Persaudaraan Relawan Republik Indonesia (DPR RI) menggelar aksi Gerakan 20 September di depan gedung DPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019). Massa yang didominasi oleh emak-emak ini mulai berdatangan ke kawasan Gedung DPR RI usai shalat Jumat. Tiba di lokasi, mereka langsung membentangkan spanduk dan poster dengan berbagai tulisan. Mereka juga tampak membawa bendera Merah Putih. Muhidin Jalih atau Bang Jalih Pitoeng selaku Ketua Umum Ormas DPR RI, mengatakan kegiatan ini merupakan serangkaian aksi damai yang mereka gelar untuk menuntut beberapa hal. Salah satunya, mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertanggungjawab atas insiden kerusuhan 21-22 Mei 2019 yang mengorbankan beberapa orang. "Kegiatan kali ini adalah temanya gerakan rakyat menolak jadi ada beberapa yang kami tolak diantaranya Rancangan Undang-undang tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS), revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan paling penting meminta pertangungjawaban Jokowi selaku Presiden atas peristiwa berdarah 21-22 Mei di Bawaslu," kata Jalih. Dengan tegas, Jalih menyampaikan bahwa aksi damai ini tidak ada niatan sama sekali untuk melengserkan Jokowi sebagai Presiden. Namun, meminta Jokowi membatalkan UU KPK yang telah disahkan dan membatalkan RUU PKS yang masih dilakukan pembahasan oleh anggota dewan DPR RI. "Kita menolak revisi UU nomor 30 tentang KPK karena disinyalir perlenamahan terhadap KPK, kita juga menolak revisi UU tentang tenaga kerja. Ini sebuah kejadian dis orientasi demokrasi," ungkap Jalih. Sejumlah emak-emak peserta demo pun sempat bersitegang dengan anggota Polisi karena mobil komando milik mereka tidak bisa menuju lokasi demo depan Gedung DPR RI karena Jalan Gatot Subroto telah dilakukan penutupan dengan beton. Mereka memaksa agar mobil komando diberikan akses menuju lokasi demo. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan, sudah melakukan koordinasi agar menghuhungi sopir mobil komando dan akan diberikan akses namun massa aksi mengaku tidak ada yang memiliki nomor telefon sang sopir. Akhirnya, sebagian peserta demo memiliki menuju arah Gelora Bung Karno untuk menjemput mobil komando. Sementara sisanya masih bertahan didepan Gedung DPR RI hanya duduk-duduk sembari berbincang satu sama lain dan sesekali membentangkan spanduk dan mengibarkan bendera Merah Putih. Hingga pukul 15.20 WIB belum terlihat mobil komando di lokasi demo. (yendhi/mb) https://youtu.be/lNrj0Wlm5aw

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT