ADVERTISEMENT

Pesulap Pak Tarno dari Penjual Minyak Tanah Jadi Seleb Ibukota

Kamis, 29 Agustus 2019 08:08 WIB

Share
Pesulap Pak Tarno dari Penjual Minyak Tanah Jadi Seleb Ibukota

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KEHIDUPAN manusia seperti roda. Kadang di atas, kadang di bawah. Sering berputar dan terus bergerak cepat atau lambat, membawa nasibnya. Begitulah juga yang terjadi pada Pak Tarno, pesulap top. Pak Tarno, pesulap konvensional dengan gaya lugunya sangat terkenal di kalangan anak-anak, bahkan orang dewasa adalah seniman yang berputar nasibnya. Gaya sulapnya yang terkenal dengan jargon "Dibantu ya...Bim salabim jadi apa, prok, prok prok!" itu tak asing di telinga para penggemarnya. Siapa sangka, pria tua berlogat Jawa Ngapak Brebes ini dulunya pernah mengalami hidup susah di Jakarta, dari mulai jadi pengangguran, berjualan martabak hingga berjualan minyak tanah pun ia lakoni. "Aku ke Jakarta, modal dengkul, awalnya lontang-lantung, modal nekad saja dari Brebes, wong (orang) aku cari makan halal kok masak malu, ya sudah kerja serabutan aja seadanya," tutur Pak Tarno. Pria yang memiliki nama lengkap Sutarno ini tak malu berjualan minyak tanah di era 70-an. "Nyaaaak, minyaaak, pelanggannya ibu-ibu,"kenangnya seraya tertawa. Beberapa tahun kemudian, Pak Tarno beralih pekerjaan menjadi pedagang keliling martabak. Untuk menarik pembeli martabak, Pak Tarno mengaku melakukan pertunjukan sulap, dari sinilah Pak Tarno terus menerus belajar sulap hingga terkenal hingga saat ini. "Waktu itu hidup susah, pas-pasan, cukup buat makan doang, sama bayar kontrakan, yang dikampung jarang dikirimin dulu waktu hidup miskin di Jakarta," ucap Pak Tarno yang sedari kecil sudah tak memiliki ayah karena meninggal dunia. Saat ini pria kelahiran Losari, Brebes, Jawa Tengah, 6 September 1950 ini telah mendapatkan kebahagiaan berkat kerja kerasnya selama ini. Ternyata ia memiliki kisi-kisi khusus agar bisa sukses. "Bekerja keras, berdoa dan sabar sampai berhasil," ungkapnya. Dalam acara magician di stasiun televisi Indosiar, Deddy Courbuzier menyebut Pak Tarno sebagai "Master Of Traditional Magic". "Pak Tarno, kenapa anda kalau main sulap selalu pakai rambut palsu dan topi tinggi," tanya Deddy Courbuzier. Dengan nada cengengesan, Pak Tarno menjawab agar terlihat ganteng dan memiliki ciri khas tersendiri. HARTA BERLIMPAH Kini, Pak Tarno memiliki rumah megah di Puncak, Bogor, mobil dan memiliki isteri pramugari cantik. Dari hasil jerih payahnya juga Pak Tarno bisa mempekerjakan seorang sopir dan asisten rumah tangga. "Kalau mau liat rumah saya yang bagus hayo kita liat ke Puncak," ucapnya. Sekalipun bergelimang harta, Pak Tarno tak gemar hidup berfoya-foya, bahkan ia cenderung sederhana. "Saya hidup apa adanya saja, nggak mau neko-neko," paparnya. Pernah mengikuti ajang pencarian bakat sulap di televisi, membuat Pak Tarno sukses dan mendapatkan tawaran pekerjaan yang banyak di sejumlah televisi nasional. Karena karier di televisi itu juga yang mengantar Pak Tarno bertemu sang pramugari cantik, yang menjadi istri keduanya. Saat senggang, Pak Tarno mengatakan gemar berinteraksi sosial di lingkungan tempat tinggalnya. "Ikut pengajian, kerja bakti dan menyapa warga sekitar,"pungkas Pak Tarno. (mia/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT