ADVERTISEMENT

Tak Nyaman Merasa Terancam, Hakim MK: Kenapa Tak Lapor Polisi

Rabu, 19 Juni 2019 17:11 WIB

Share
Tak Nyaman Merasa Terancam, Hakim MK: Kenapa Tak Lapor Polisi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Hermansyah, saksi fakta yang diajukan tim hukum Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam sidang gugatan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi mengaku tidak nyaman dalam bersaksi. Ketidaknyamanan itu terkait dengan keselamatannya yang terancam. Hermansyah yang juga penasihat IT tim Fadli Zon mengaku sehari sebelum bersaksi, terdapat beberapa mobil yang berhenti di depan rumahnya. Menurutnya hal itu tidak wajar sehingga menimbulkan kecurigaan. "Ada beberapa mobil berhenti di rumah saya. kemarin," katanya di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (19/6/2019). Mendengar pengakuan itu anggota tim hukum Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Teguh Samudera pun menanyakan yang terjadi setelahnya. "Apa yang terjadi," tanya Teguh. "Tidak terjadi apa-apa," ungkapnya. Namun saat Teguh menanyakan keamanan saksi saat bersaksi, Hermansyah mengaku aman Lebih lanjut, hakim anggota I Dewa Gede Palguna mempertajam pertanyaan soal ancaman karena menurutnya hal itu penting diklarifikasi. "Sekarang merasa terancam saat anda bersaksi di sini?" tanya Palguna. "Dengan tadi sebutkan, merasa terancam," jawab Hermansyah. Palguna pun mempertanyakan ancaman yang dirasakan saksi. Hakim pun mempertanyakan alasan Hermansyah tidak melaporkan ke polisi. "Itu tugas polisi kan kalau anda merasa terancam bisa lapor polisi," ujar Palguna. Hermansyah mengaku tidak melapor kerena ancaman belum berupa ancaman fisik. Di akhir keterangan hakim anggota Arief Hidayat pun mempersilakan Hermansyah melapor ke polisi jika merasa terancam usai bersaksi.. "Terima kasih keterangannya. Kalau merasa terancam di sana ada polisi laporkan saja. Polisi akan lapor ke Polda. Maka Pak Hermansyah akan aman," tandas Arief. (ikbal/yp)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT