PRANCIS – Presiden Prancis, Emmanuel Macron berbicara tentang krisis 'rompi kuning'. Ia mengatakan akan segera mengumumkan 'langkah-langkah konkrit' untuk menanggapi keluhan para pengunjuk rasa. Presiden Emmanuel Macron, mengadakan pertemuan dengan para anggota serikat pekerja dan pemimpin bisnis, pada Senin (10/12/2018) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan cara mengakhiri protes yang telah mengguncang Prancis. Ini pertama kalinya Macron berbicara, sejak demonsrasi dimulai empat pekan lalu. Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire mengatakan, demo yang sudah berjalan empat minggu dan dua kali kerusuhan yang pecah, menjadi "malapetaka ekonomi" bagi Prancis. Seperti diketahui, gerakan "Rompi kuning", dimulai pada 17 November sebagai protes terhadap wacana kenaikan pajak bahan bakar. Namun, demonstrasi yang berubah menjadi gerakan massa melawan Presiden Macron. Kericuhan dan vandalisme terjadi berulang kali di Paris, menyebar ke Bordeaux, Toulouse, dan kota-kota lainnya. Pihak berwenang mengatakan kerusakan properti yang disebabkan di ibukota pada Sabtu pekan lalu,  jauh lebih buruk daripada seminggu sebelumnya, dengan mobil terbakar dan pecahan kaca yang berserakan. Pasukan keamanan melancarkan operasi besar-besaran untuk meminimalkan kerusuhan, dan menahan lebih dari 1.000 orang dan memobilisasi mobil lapis baja di Paris untuk pertama kalinya. (mb)