ADVERTISEMENT

Sopir Taksi Online Dianiaya Perampok Dibuang di Semak-semak

Kamis, 29 November 2018 01:45 WIB

Share
Sopir Taksi Online Dianiaya Perampok Dibuang di Semak-semak

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG – Sopir taksi online kembali menjadi korban perampokan penjahat yang berlagak penumpang. Korban dibuang di semak-semak pinggir Jalan Raya Puspiptek, Kampung Rancasaga, Setu, Tangsel. Sedangkan mobilnya Daihatsu Xenia dibawa kabur tiga perampok. Pelaku juga mengaiaya korban dengan sabetan clurit, mulut disumpal dengan sapu tangan. Bukan itu saja, kaki dan tangan diikat. Rabu (28/11) dinihari, Yulianto, 52, ditemukan pengojek online terkapar bersimbah darah. Dibantu beberapa pengojek online lainnya, Yulianto dilarikan ke RS Hermina, Serpong. Hingga Rabu (28/11) malam, sopir taksi online warga Kampung Wates, Kelurahan Ranacabungur, Rancabungur, Bogor ini masih dirawat intensif di rumah sakit tersebut. Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Ahmad Alexander Yurikho membenarkan adanya perampokan sopir taksi online ini. Namun, dia menolak menjelaskan kronologis kejadian berdarah tersebut. “Nanti kalau sudah terungkap kami beritahukan. Saat ini anggota Tim Vipers sedang bergerak melacak keberadaan tiga perampok yang membawa mobil korban,” ujarnya. DAPAT ORDER Dari sejumlah informasi yang dikumpulkan Pos Kota menyebutkan, perampokan terjadi sekitar pukul 23:30, ketika itu Yulianto mendapat order penumpang di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor. Lewat apliksasi online, tiga lelaki minta diantar ke Bintaro Exchange. Satu penumpang duduk di sebelah kemudi, dua lainnya di jok belakang. Sesuai permintaan penumpang, Yulianto mengantarkan ke tujan yang dimaksud. Saat mendekati Bintaro Exchange, salah satu penumpang yang duduk di sebelahnya, meminta berhenti. “Saat itu Yulianto mulai curiga, karena bukan titik pemberhentian sesuai aplikasi online yang dipesan. Sebab itu, dia melanjutkan laju mobilnya” kata seorang anggota Satreskrim Polres Tangsel. Sesaat kemudian, penumpang di belakang mengalungi clurit ke lehernya. “Berhenti atau gue gorok!” ancam penjahat itu seperti ditirukan Yulianto ke penyidik. Ancaman ini membuat Yulianto ketakutan. Dia lalu menepikan kendaraannya di kolong jembatan dekat Bintaro Exchange. MELAWAN Disaat ketiga penjahat ribut, sopir taksi online ini menepiskan clurit dari lehernya. Dia kemudian menyikut penjahat di sebelahnya. Disusul kemudian bogem mentah dia layangkan. Hanya saja perlawanannya sia-sia lantaran kalah jumlah. Punggung, dada, dan sebagian wajahnya disabet clurit. Sedangkan sekujur tubuh pria 51 tahun itu digebuki hingga tak sadarkan diri. Dalam kondisi pingsan, tangan dan kaki diikat pakai tambang. Sedangkan mulutnya disumpal sapu tangan. Kemudi mobil lalu diambil alih salah satu perampok. Sopir taksi online ini kemudian dibuang ke semak-semak di pinggir Jalan Raya Puspiptek. Sedangkan mobilnya Daihatsu Xenia F 1327 dibawa kabur bersama dompet berisi uang senilai Rp700 ribu, buku tabungan Bank BRI Cabang Semplak, KTP, dan kartu BPJS. DIBANTAI Sebelunya pada 8 November lalu, Jap Son Tauw, 68, pengemudi taksi online dibantai lalu mayatnya dibuang ke Kali Cadas Kukun, Kampung Pangodokan Cemara, Pasar Kemis, Tangerang. Mobilnya gagal dibawa kabur tiga perampok. Kawanan perampok itu kemudian diringkus Polres Tangerang Kabupaten. (iw/st)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT