ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Hari kedua pasca tsunami di Palu, Sulawesi Tengah belum berdampak terhadap meningkatnya omset penjualan terpal di kawasan Kalibesar Timur, Taman Sari, Jakarta Barat. "Belum ada pesanan terpal untuk dikirim ke Palu, Sulawei Tengah," kata Ikhwal Andhika (32) penjual terpal di Jln Kalibesar Timur, Jakbar, Minggu (30/8/2018). Menurut Ikhwal, berdasarkan dari pengalaman gempa yang terjadi selama ini, ia mulai menerima orderan terpal untuk tempat pengungsian, tim medis hingga penutup MCK minimal sekitar seminggu pasca gempa. Itupun prosesnya bertahap disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di lokasi gempa. Seperti diketahui gempa dan tsunami di Palu, Sulteng pada Jumat (28/9/2018) menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia, dan sekitar 540 warga terluka. Sebaliknya lanjut Ikhwal, gempa bumi di Lombok pada akhir Juli lalu mampu mendongrak omset penjualan terpal dan tenda. Termasuk pedagang terpal di Jln Kalibesar Timur dan sekitarnya yang omsetnya melesat hingga 300 persen. Pesanan berdatang mulai dari pemerintah, swasta, LSM hingga LSM internasional. Di luar musim bencana, Ikhwal kerap menerima pesanan dari sejumlah pelanggan tetap di antaranya Kementerian PUPR, Baznas, BNPB, PMI, perusahaan swasta hingga pedagang makanan kaki-5. Orderan tersebut mencakup untuk terpal, tenda, kantong mayat dan lainnya dengan omset per bulan berkisar Rp30 juta hingga Rp150 juta. (rachmi/tri)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT