ADVERTISEMENT

Peralatan Pelatihan Las Dalam Air di Condet Kondisinya Tak Layak

Minggu, 30 September 2018 21:08 WIB

Share
Peralatan Pelatihan Las Dalam Air di Condet Kondisinya Tak Layak

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sejumlah sarana dan prasarana pengelasan bawah air di Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las (PPKPL) Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, kondisinya sudah uzur. Kondisi yang ada saat ini dinilai tak layak demi perkembangan siswa yang mengikuti pelatihan. Hal itu terkuat ketika Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI, Andri Yansyah melakukan sidak ke PPKPL Condet pada Minggu (30/9). Ia menemukan sejumlah peralatan yang tak layak dan harus diperbarui. "Ini memang kolamnya harus gelap seperti ini? Bagaimana kita bisa memantau kalau kondisi didalamnya tak terlihat?," Katanya, Minggu (30/9). Selain permasalahan kolam, Andri juga menanyakan kondisi tabung oksigen untuk bantuan pernafasan siswa saat sedang mengelas di dalam air. Bahkan, sebuah alat komunikasi dengan penyelam yang sudah sangat berisik juga dikeluhkan. "Sudah berapa lama peralatan ini digunakan? Apakah ini masih layak?," Tanya Andri. Atas kondisi itu, mantan kepala dinas perhubungan ini pun berharap dilakukan peremajaan. Pasalnya, kondisi peralatan yang ada saat ini dinilai mengkhawatirkan siswa pelatihan. "Segera berkordinasi dengan unit yang memiliki kewenangan dan kajian alat apa yang pas untuk alat itu, dan nantinya akan diajukan sebagai usulan," ungkapnya. Pria yang pernah menjabat sebagai Camat Jatinegara ini juga melakukan pengecekan di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) Pasar Rebo. Ditempat itu, ia menemukan banyak peralatan yang sudah rusak dan harus dimuseumkan. ""Peralatan rusak ini idealnya memang harus diperbarui seiring perkembangan zaman. Kita akan data ulang semua peralatan praktik siswa di dua BLK itu agar diperbarui dan lebih memadai," ungkapnya. Andri juga meminta kepada unit PPKPI untuk mendata mesin-mesin yang tak berfungsi. Pasalnya, beberapa mesin seperti mesin pemotong besi dengan laser, mesin pemotong dengan kawat, mesin bubut/CNC pengadaan tahun 1990, sudah tak bisa digunakan. "Kalau memang tak bisa dipakai, lebih baik masukan ke museum agar peralatan ini punya cerita atas sejarahnya," ungkap Kadis. Terkait hal itu, Plt Kepala PPKPL Condet, Anwir Ismail mengatakan, keberadaan tabung oksigen memang sudah perlu diganti baru. Terlebih, alat itu juga mengandung  listrik dari selang las yang digunakan. "Jika terjadi arus pendek, ini sangat membahayakan nyawa siswa saat praktik di dalam air. Makanya perlu diperbarui seluruhnya," ujarnya. Menurut Ismail, kondisi CCTV dan kaca untuk memantau siswa di dalam air juga tak berfungsi normal. Termasuk kolam praktik sedalam 8 meter dan diameter 2,5 meter sudah tak memadai, terlebih bagian pijakan siswa banyak yang bocor. "Alat las produk Finlandia yang digunakan hasil pengadaan tahun 1983, dan kolam praktik juga dibangun tahun 1982," pungkasnya. (Ifand/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT