Sembilan Pengedar Narkoba Ditangkap Satu Mati Dibedil

JAKARTA - Sindikat narkoba menggunakan sendal wanita digulung Subdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Satu dari 9 tersangka ditembak mati lantaran menyerang petugas saat disergap. Dari sindikat Pontianak-Jakarta ini polisi menyita 3 kg sabu. Sabu tersebut disimpan dalam tumit sendal yang sudah dimodifikasi untuk mengelabui petugas ketika dibawa naik pesawat. "Jadi jaringan narkoba ini sengaja menyimpan dalam tumit sendal agar tidak dicurigai dan luput dari pantauan petugas bandara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Jumat (8/6). Tersangka yang diamankan diantaranya EM, SA, NR, HM, IT, M, dan H (tewas). Selain menyita 3 kg juga disita timbangan digital, buku tabungan, ATM, dan sejumlah handphone. "Kami masih melakukan pengembangan jaringan narkoba ini. Mereka ini mengirim shabu disimpan dalam sendal dilakukan sejak tahun 2017," ujar Argo. Terungkapnya jaringan narkoba Pontianak-Jakarta-Surabaya ini dari informasi masyarakat bahwa ada wanita sering membawa narkoba dari Pontianak ke Jakarta lewat pesawat. Petugas kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menciduk EM di Loby Bandara Supadio Pontianak dan menyita 500 gram shabu dalam 6 pasang sendal. Kemudian dilakukan pengembangan dan menangkap tujuh orang jaringannya di kawasan Duren Sawit, Jaktim, Menteng atas, Jaksel. Kemudian di kawasan pontianak dan Lonny Tunjungan Plaza Surabaya. Sedangkan tersangka H yang tewas ditembak merupakan bandar shabu. Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menambahkan dari 9 tersangka ini ada yang sudah 9 kali menjadi kurir mengantar shabu antar provinsi. "Tersangka yang ditangkap ada sudah 9 kali menjadi kurir, setiap 1 kali mengirim mendapat upah Rp 6.000.000," jelas Calvijn. Sabu tersebut disembunyikan dalam enam pasang sendal, masing-masing sendal berisi 0,5 kilogram. Jadi total sabu berat keseluruhan menjadi 3 kilogram. (ilham/b)