ADVERTISEMENT

Bens Leo Cs Kecewa Asian Games 2018 Sisihkan Seniman Indonesia

Sabtu, 26 Mei 2018 07:37 WIB

Share
Bens Leo Cs Kecewa Asian Games 2018 Sisihkan Seniman Indonesia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Gelaran Akbar Asian Games 2018 tinggal sekitar 90 hari lagi. Tapi bagi komunitas seni Merah Putih merasa ada yang janggal dan kontroversial, yaitu penunjukan Five Current dari Amerika Serikat sebagai Mind Organizer yang menangani opening dan closing event yang akan diikuti ribuan atlet dan ofisial dari 42 negara tersebut. Komunitas Seni Merah Putih dikordinir oleh pengamat musik tanah air, Bens Leo bersama koreografer profesional Ati Ganda, Donny 'Kembang Api' Adong Silalahi, Eramono Sukaryo (musisi pembuat lagu tema Bola) dan Sofyan Ali (promotor). "SDM dalam negeri tidak dilibatkan. Padahal seniman-seniman seperti Guruh Soekarno Putra, Helmy Yahya, Ati Ganda, Purwacaraka, Jay Subyakto, Denny Malik, Eko Supriyanto, Ndol Geafary adalah pekerja seni kreatif Indonesia yang sudah puluhan tahun sukses dalam gelaran event-eventy besar, baik dalam maupun luar negeri, beber Bens Leo, Jumat (25/5) kemarin. “Mereka telah bekerjasama dengan vendor lokal Indonesia menangani seperti Ultah RI di GBK, Sea Games 2011 Palembang, Asian Beach Games, Islamic Games, Univercity Games yang semuanya berskala internasional. Tapi kali ini keberadaan mereka diabaikan," paparnya. Data paling valid lagi katanya, profesionalisme vendor Indonesia pernah menangani konser musik kelas dunia yang ditangani oleh oleh Mata Elang. "Mulai konser Metalicca, Rolling Stones, konser Stevie Wondet, Favid Foster. Semuanya mampu dilaksanakan oleh vendor Indonesia. Kenapa di Asian Games ini mereka sama sekali tidak dilibatkan?" ungkap Bens lagi. Sejatinya, Asian Games XVIII Jakarta-Palembang harus melibatkan anak bangsa. "Karena event ini adalah wajah kita, wajah Indonesia. Vendor pekerja seni pasti lebih mengenal karakter seni dan budaya Indonesia," imbuhnya. Sedang Ati Ganda ikut menandaskan, yang tahu roh budaya Indonesia itu adalah anak bangsa sendiri. "Ini masalah martabat dan harga diri, kita dianggap ngga mampu. Mereka menutup mata akan keberhasilan kita di beberapa even internasional sebelumnya," ungkapnya kecewa. Sebab itu, rencananya, Senin (28/5) nanti para pekerja seni dan komunitas seni Merah Putih akan menemui Menpora guna mempertanyakan kebijakan Inasgoc selaku pelaksana Asian Games 2018. (ali/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT