Chelsea Islan Merasa Lega

JAKARTA- Chelsea Islan mengaku lega, setelah suting film horor pertamanya berjudul Sebelum Iblis Menjemput, rampung. Dalam film garapan kreator Timo Tjahjanto yang sebelumnya pernah sukses lewat film Rumah Dara, Headshot dan Killers itu, Chelsea berperan sebagai Alfie, gadis belia dengan latar belakang keluarga yang kelam. "Salah satu pertimbangan saya untuk main di film ini adalah karena sutradaranya, Mas Timo (Timo Tjahjanto), “ ujar Chelsea. “Saya kenal dia pas di film eksyen Headshot, orangnya konsisten, terbukti beberapa filmnya masuk festival film dunia di Toronto International Film Festival dan Sundance Film Festival AS. Atas dasar itu saya putuskan untuk menjajal film horor," tambah pemain film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar ini. Diakuinya, dia banyak dapat tawaran main film horor, tapi dia tolak semua, karena dalam persfektif artis kelahiran Washington – AS ini, film horor kita selama ini hanya bertujuan untuk menakut-nakuti penonton saja, kurang logis dan parahnya ada yang dibumbui adegan esek-esek. “Tapi di film garapan mas Timo ini saya yakin akan menjadi beda dibanding dengan horor yang sudah ada. Makanya, sebelum diputar nanti di bioskop akan diadakan dulu diskusi," ungkapnya, dengan senyum. Demi totalitas peran yang dimainkannya, artis 22 tahun ini juga rela rambutnya dipotong lebih pendek dan menipiskan volume suaranya. "Saya makan jeruk terus supaya pita suara dan kerongkongan bersih. Itu bisa bikin volume suara menjadi lebih tipis dan halus," jelasnya. Selain itu, meski bukan film eksyen, tapi Chelsea juga harus menjalani serangkaian adegan berbahaya seperti naik sling yang mengakibatkan dirinya terjatuh dan dibanting. "Untungnya saya udah punya pengalaman untuk adegan-adegan keras dan berbahaya seperti itu, jadi udah nggak takut lagi, paling tidak lebih berhati-hati," ungkapnya. Sebelum Iblis Menjemput merupakan penampilan perdana Chelsea di genre horor. Sebelumnya di banyak main di film drama, seperti Rudy Habibie, 3 Srikandi, Headshot, Pinky Promise dan Ayat-ayat Cinta 2, Dibalik 98, Guru Bangsa: Tjokroaminoto, Love You.. Love You Not. (ali/d)