Nasional

Hari Kartini, Giwo : Abad Kebangkitan Perempuan Harus Diwujudkan

Sabtu 21 Apr 2018, 12:00 WIB

JAKARTA –  Gaung peringatan hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, terus muncul setiap tahunnya. Namun, pemerhati perempuan dan anak yang juga Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, menyayangkan semangat Kartini belum menjadi mainstream dalam semua bidang.

Ia menyebut masih banyak kasus kejahatan siber yang menyasar kelompok perempuan, kekerasan perempuan, diskriminasi, perkawinan dini, trafiking, eksploitasi perempuan dengan berbagai cara. “Ini menunjukkan ide besar dan spirit Kartini belum menjadi trigger, meski menjadi bahan diskusi dan ritual tahunan setiap April,” ujar wanita yang akrab disapa Giwo ini kepada waratwan, Sabtu (21/4/2018).

Giwo meminta pemerintah harus memperkuat komitmennya untuk berbuat nyata serta mengevaluasi kebijakannya, efektifitas kebijakannya, pelaksanaan kebijakan yang ada serta melakukan langkah kongkrit, untuk masa depan perempuan Indonesia.

“Hari ini kita malu dengan munculnya beragam modus-modus baru yang menjadikan perempuan sebagai sasaran. Munculnya nikah siri, online, pornografi dan prostitusi online, selain melemahkan kaum perempuan pada saat yang sama menjadikan perempuan sebagai obyek. Tentu hal ini tidak manusiawi dan tak dibenarkan,” ujarnya.

Giwo menginginkan Indonesia terus berbenah dan terus melalakukan pembaruan, ide Kartini harus terus digulirkan, digelorakan, disuarakan dan direalisasikan sesuai dengan konteks zamannya.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang ramah perempuan. Tak ada sejarah bangsa-bangsa berperadaban besar di di dunia, tanpa keterlibatan besar kaum perempuan. Maka, abad kebangkitan perempuan harus diwujudkan dengan kualitas nyata,” tutupnya. (embun/tri)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor