ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SEMARANG - Sadikin Uma,35, lelaki asal Maluku yang kos di jalan Untung Suropati nomor 76, Kavling 52, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, tewas ditangan teman satu kosnya sendiri. Korban tewas dengan luka tusukan senjata tajam di bagian dada kirinya akibat dibunuh oleh rekannya sendiri, Hamsir,25. Pelaku yang juga berasal dari Maluku dan satu kos dengan korban langsung menyerahkan diri setelah membunuh rekannya. Pembunuhan yang menggemparkan warga Ngaliyan Semarang itu terjadi, Minggu malam(15/4/2018) di tempat kos keduanya . Hingga berita ini diturunkan, Polsek Ngaliyan masih terus memeriksa pelaku untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut. Kapolsek Ngaliyan, Kompol Donny Eko Listianto mengatakan, pihaknya masih mendalami motif pelaku menusuk rekannya hingga tewas . "Saat menjalani pemeriksaan , keterangan Hamsir masih berubah-ubah,ujar Kapolsek . Tetapi mendapat satu pengakuan pelaku yang cukup menarik . "Pelaku mengaku menusuk korban karena ingin menjajal ilmu kebal yang dimiliki korban, ungkap Kompol Donny. Tetapi polisi tidak begitu saja mempercayai pengakuan Hamsir karena keterangannya seringkali berubah-ubah. Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku untuk mendalami motif pembunuhan itu . Peristiwa tersebut pertamakali diketahui oleh Zuhri, seorang penghuni kamar kos lainnya yang juga mengenal korban dan pelaku. Saat itu saksi bangun tidur menuju ke kamar korban untuk mengambil charger hp miliknya yang dipinjam korban. Ketika masuk kamar, saksi kaget melihat korban tergeletak tak berkutik di lantai berlumuran darah . Sambil ketakutan saksi berlari keluar kamar memberitahukan apa yang dilihatnya kepada para penghuni tempat kos lainnya. Dalam sekejab seluruh penghuni tempat kos itu geger dan melapor ke Polsek Ngaliyan . Saat sejumlah petugas mendatangi lokasi kejadian, pelaku justru menyerahkan diri ke Polsek Semarang Barat. Oleh petugas Polsek Semarang Barat pelaku langsung diserahkan ke Polsek Ngaliyan karena kehadiannya memang masuk wilayah Ngaliyan . Baik korban maupun pelaku sama-sama berasal dari Waitina, Mangoli Timur, Kepulauan Sula, Maluku Utara. (suatmadji/sir)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT