ADVERTISEMENT
Sabtu, 7 April 2018 06:55 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BEKASI - Sulitnya memenuhi alat bukti temuan di lapangan menjadi titik lemah pengawas di tingkat kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada pelanggaran Pilgub Jabar 2018. “Dari sisi form yang harus diisi, pelanggaran-pelanggarannya, tahapannya juga memperdalam unsur pidananya. Karena selama ini di kecamatan relatif lemah dalam pembuktian,” ungkap Ketua Panwaslu Kabupaten Bekasi, Syaiful Bachri. Syaiful mencontohkan adanya temuan pelanggaran seperti foto kurang kuat tanpa menyerahkan bukti lain seperti rekaman atau video. “Kadang hanya foto. Kalau foto kan tidak bisa bunyi, jadi harus diperjelas lagi dengan rekaman video. Minimal kan ada dua alat bukti,” jelasnya. Pengawas di tingkat kecamatan, lanjut Syaiful, ketika mengawasi di lapangan terkadang hanya sebatas hadir dan mengambil foto melalui kamera seluler. Seharusnya panwascam juga mendapatkan alat bukti lain untuk mendukung temuan di lapangan. “Ya mungkin fasilitas dari handphone yang dimiliki panwascam terbatas juga. Itu mungkin jadi tantangan kita untuk ke depannya. Setidaknya mungkin perlu ada penyewaan alat untuk merekam video, atau handphone yang bisa merekam video dengan durasi panjang,” ungkapnya. “Jadi ketika ada temuan dugaan pelanggaran pidana, semuanya harus detil benar pemenuhannya (alat bukti),” tutupnya.(lina/b)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT