ADVERTISEMENT
Senin, 26 Februari 2018 14:33 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PANDEGLANG – Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menyebut kehilangan 10 badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus Desmarest) di Taman Nasional Ujung Kulon. Kesepuluh badak Jawa itu hilang karena saat ini tidak terpantau kamera petugas TNUK. Dari hasil identifikasi klip video badak Jawa pada tahun 2017, badak Jawa yang terekam kamera video trap sebanyak 57 ekor, namun 10 diantaranya tidak terekam kamera video trap. Kesepuluh Badak Jawa tersebut yaitu Kasih dan Wira merupakan induk dan anak yang biasa berkeliaran di wilayah Cigeunter, Ratu dan Satria induk dan anak dengan wilayah pergerakan Cikeusik, Srikandi wilayah pergerakan Citadahan – Cibunar, Sari pergerakan Cikeusik, Tiara pergerakan Cigeunter, Rimbani pergerakan Cikeusik, melati pergerakan rorah Bogo, dan Ratih pergerakan Citadahan. Kepala Balai TNUK, Mamat Rahmat mengatakan, jumlah minimum badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon hasil monitoring tahun 2017 adalah 67 ekor , dengan komposisi jenis kelamin 37 ekor jantan dan 30 ekor betina serta kelas umur anak 13 ekor, yakni 7 jantan dan 6 betina serta umur remaja – dewasa 54 ekor dengan 30 jantan dan 24 betina. Menurutnya, kesepuluh Badak Jawa itu berpindah dari jalur awal, sehingga tidak terekam kamera yang dipasang oleh para petugas Taman Nasional. "Kemungkinan sepuluh badak Jawa tersebut berpindah jalur sehingga berada diluar pengamatan kamera. Namun berdasarkan pemantauan lapangan tim monitoring tahun 2017 tidak ditemukan adanya tanda-tanda kematian badak Jawa," kata Mamat dalam rilisnya, Senin (26/2/2018). Untuk diketahui, dari tahun 2014 hingga 2017 terdapat peningkatan jumlah populasi badak Jawa, pada tahun 2014 terdapat minimal 57 ekor Badak Jawa dan tahun 2015 minimal 63 ekor Badak Jawa, dan pada tahun 2016 menjadi 67 ekor Badak Jawa. (haryono/tri)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT