ADVERTISEMENT

Laboratorium Narkoba Bertaraf Internasional Dibangun di Bogor

Kamis, 22 Februari 2018 22:07 WIB

Share
Laboratorium Narkoba Bertaraf Internasional Dibangun di Bogor

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso meresmikan gedung pusat pelayanan dan labotarium milik BNN Kamis (22/2/2018). Gedung ini merupakan tempat uji sampel barang bukti narkotika, baik barang bukti hasil pengungkapan kasus oleh BNN maupun dari pihak kepolisian, serta bea dan cukai. Labotarium narkoba bertaraf internasional ini dibutuhkan, mengingat narkotika jenis baru (New Psyhoactive Subtance/NSP) semakin berkembang. Kepala BNN, Budi Waseso mengatakan, peresmian gedung pusat Labotarium dan fasilitas anjing pelacak (Unit Diteksi K9) di Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor ini, sebagai respon atas maraknya peredaran dan penyeludupan narkotika berbagai jenis yang masuk ke Indonesia. "Gedung pusat pelayanan dan labotarium ini merupakan tempat uji sampel barang bukti narkotika, baik barang bukti hasil pengungkapan kasus oleh BNN maupun dari pihak kepolisian, serta bea dan cukai,"kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso. Jenderal polisi bintang tiga ini menegaskan, laboratorium ini merupakan milik negara. Fasilitasnya juga sudah bertaraf internasional. Ini labotarium pertama di Indonesia yang dibangun khusus untuk melakukan penelitian perkembangan tren penyalahgunaan narkoba," kata Buwas. Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan, laboratorium ini berdiri di atas lahan seluas 22.000 meter persegi. Laboratorium ini dilengkapi dengan alat pengujian DNA analysis dan alat uji NMR. Fasiltas ini nantinya akan dijadikan tempat untuk melakukan penelitian perkembangan tren penyalagunaan narkotika secara global. "Jumlah narkotika saat ini sudah mencapai ratusan jenis. Hampir setiap periode muncul jenis baru nakotika. Ini harus ada upaya yang masif dari kita semua, mengingat perkembangan NSP terus meningkat. BNN akan terus bersama pemerintah dan semua elemen membasmi narkoba,"paparnya. Buwas menegaskan, fasilitas baru milik BNN yang menjadi andalan sejak beroperasi yakni K9. Unit diteksi K9 merupakan pasukan anjing pelacak yang bertugas membantu BNN dalam mengungkap adanya tindak pidana penyeludupan narkotika. "Saat ini BNN memiliki 47 ekor anjing pelacak. 20 ekor merupakan jenis German Shepherd, 10 ekor jenis Belgian Malinois, 12 ekor Labrador, dan 5 ekor jenis Beagle. Unit deteksi ini juga memiliki klinik dan farmasi yang didalamnya terdapat 3 kennel rawat inap, ruang operasi, 4 dokter, 4 orang para medis, serta ruang pemeriksaan yang dilengkapi dengan alat-alat kesehatan canggih. Lab ini sangat bermanfaat bagi BNN,"tandas Buwas. (yopi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT