ADVERTISEMENT
Rabu, 14 Februari 2018 08:42 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Keterbatasan fisiknya yang tidak bisa melihat (tuna netra), tidak menyurutkan tekad gadis ini untuk bertarung di Lida Dangdut Indonesia (LIDA) mewakili Provinsi Bali. Bahkan Mahania atau yang akrab disapa Nia, berhasil menyingkirkan empat wakil dari Bali lainnya, dan masuk babak Top 34 mewakili daerahnya. Nia berhasil menyingkirkan rekan sedaerahnya yakni Lenny Tri Yuliani, Dewa Ayu Widya, Irwan Hidayat dan Ririn Eka Yulianti, setelah ia mendapat polling SMS terbanyak dari pemirsa. Nia dan Widya menjadi kontestan terbaik, setelah Lenny, Ririn, dan Irwan satu demi satu tersisih. Dari awal acara sampai akhir, polling SMS Nia dan Widya saling berkejaran, namun akhirnya keberuntungan jatuh kepada Nia. “Selamat juara LIDA dari provinsi Bali ialah, Mahania,” kata para Host LIDA di Studio 5 Indosiar, Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (14/2/2018) dini hari. Sontak, hal ini membuat Nia terkejut. Ia pun tampak menangis haru. Saat tampil, Nia membawakan lagu Keramat yang di populerkan oleh Rhoma Irama. Suaranya sangat memukau para juri. Mereka pun terdiam kagum dan terharu. Remaja asal Desa Yeh Kuning, Dusun Anyar, Kabupaten Jembrana, Bali itu mulai bernyanyi dangdut sejak umurnya masih 5 tahun. Sebelum ikut Liga Dangdut Indonesia, terkadang Nia bernyanyi di acara nikahan dan sunatan. Dengan kondisinya seperti itu, Nia pernah mengalami hal yang tidak mengenakan. Supriadi (55), ayah Nia mengatakan, saat itu anaknya pernah mengikuti kompetisi dangdut di Jembrana. Nia berhasil menyabet juara satu. Namun, ada segilintir kontestan yang tidak suka dengan kemenangan Nia. Mereka menyebut jika Nia menang karena ia tunanetra. Supriadi tidak terima anaknya diremehkan. Ia pun mencari orang itu dan menegurnya. (CW6/tri)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT