ADVERTISEMENT

Mengaku Mengidap Penyakit Kelamin, Wanita Ini Luput dari Perkosaan Perampok

Jumat, 26 Januari 2018 19:45 WIB

Share
Mengaku Mengidap Penyakit Kelamin, Wanita Ini Luput dari Perkosaan Perampok

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK - Berkilah mempunyai penyakit kelamin kepada perampok yang beraksi di rumahnya, ibu muda asal Beji ini selamat dari pemerkosaan oleh pelaku. Meski demikian pelaku tetap membawa uang tunai puluhan juta serta perhiasan dan elektronik. Peristiwa itu terjadi pukul 05.00 WIB setelah M,26, meminta tolong kepada ibunya yang sedang tertidur pulas di ruang tamu rumah bahwa dirinya telah kerampokan. Korban yang tengah tidur berdua bersama putrinya berusia tiga tahun kaget ketika ada seorang laki-laki membawa tas gemblok berisi uang serta hasil curian masuk ke kamar depan. "Berdasarkan keterangan korban pelaku sempat mau memperkosa dibawa ancaman todongan obeng di leher korban. Namun karena korban bilang ia mempunyai penyakit kelamin akhirnya pelaku langsung kabur melalui jendela kamar rumah," ujar Kusnadi Suryadi, 49, Ketua RT tempat perampokan terjadi. Menurut cerita Kusnadi, pelaku masuk ke umah dengan mencongkel jendela depan rumah dan langsung menjarah barang-barang yang ada di dalam. "Pelaku mengambil uang tunai, laptop, serta HP, dan melucuti sejumlah perhiasan milik korban. Setelah itu pelaku kabur bersama temannya yang sudah menunggu di motor depan rumah,"katanya. "Korban menempati rumah kontrakan yang paling ujung setelah dari satu kontrakan yang ada di depannya. Disitu korban menyebutkan bahwa dirinya diancam pelaku menggunakan obeng serta nyaris juga diperkosa,"tambahnya. Pada saat kejadian Kusnadi menyebutkan suami korban sedang tugas mengantarkan pesanan barang ke Bali. "Ciri-ciri pelaku yang diceritakan korban mengenakan kaos singlet buntung, celana pendek, muka hitam manis, tinggi dengan perawakan badan kurus,"tuturnya. Sebelum kejadian kata Kusnadi sekitar pukul 03.00 WIB saat akan ke pasar diamelihat pria jongkok di depan motornya jenis matik dengan ciri-ciri hampir sama dengan pelaku. "Dugaan pelaku sebelumnya sudah membaca situasi di sekitar lokasi. Secara kebetulan korban juga lagi tinggal sendiri hanya ditemani ibu dan putrinya. "Biasa bersama suaminya karena sedang ada tugas pengantaran barang PU ke bali korban tinggal sendiri,"tutupnya. Sementara itu, ibu korban Ros,56, mengatakan usai kejadian putrinya itu mengalami syok. "Anaknya (korban) kini syok dan masih ketakutan. Saat kejadian saya sedang tidur di depan ruang tv tidak mendengar pelaku masuk. Tahunya setelah dibangunkan oleh putri saya kalau telah dirampok dan jika berteriak akan dibunuh mengancam menggunakan obeng,"ungkapnya kepada di lokasi kejadian Kapolsek Beji Kompol Yenny Angreni Sihombing mengatakan pelaku setelah melucuti semua perhiasan korban seberat sekitar 6 gram serta uang tunai sekitar Rp. 20 juta lalu kabur. "Bersama uang tunai korban sekitar Rp.20 juta dibawa pelaku bersama laptop HP. Dugaan pelaku katanya mendapat pelecehan pencabulan oleh pelaku disuruh menghisap kelamin pelaku. Untuk barang bukti kita visum ke RS Polri Kramat Jati didampingi anggota Srikandi PPA Po,"tutupnya."Dalam proses penyelidikan mengungkap pelaku kita dibantu Polres dalam menangkap pelaku atensi pimpinan." RAWAN PENCURIAN Selama kurun waktu setahun belakang ini, Kusnadi sebagai Ketua RT menuturkan telah terjadi enam kali kasus pencurian modus rumah kosong. "Jangankan warga saya yang menjadi korban pencurian, saya sendiri toko dibobol maling. Rata-rata modus pelaku mencari sasaran rumah kosong (rumsong),"tuturnya. Sebagai pengusaha warung sembako ini untuk di lokasi jarang ada patroli petugas lantaran wilayahnya masuk di daerah perbatasan antara Pancoranmas. "Kurang ada perhatian dari pemerintah khususnya soal pengamanan. Lokasi memang digunakan sebagai jalur hidup alternatif jalan bagi pengguna motor. Tapi jika udah tengah malam jalan sepi meski sekitar rumah terang,"imbuhnya.(angga/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT