ADVERTISEMENT

Penumpang dengan Paspor Palsu Permalukan Malaysia

Senin, 10 Maret 2014 08:38 WIB

Share
Penumpang dengan Paspor Palsu Permalukan Malaysia

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota)- Tragedi hilangnya pesawat Malaysia yang membawa 239 (sebelumnya tertulis 227) penumpang di antaranya 7 WNI dan 12 kru pesawat menimbulkan  dugaan adanya aksi teroris. Apalagi ditemukan ada dua paspor palsu  dalam manifest yang ternyata tidak ikut dalam penerbangan. Paspor yang digunakan untuk penerbangan Kuala Lumpur – Beijing itu atas nama Luigi Maraldi, warga negara Italia, dan  Christian Kozel, WN Austria. Kedua orang tersebut tidak berangkat dalam penerbangan. Maraldi dan Kozel yang mengaku pernah kehilangan paspor saat ini berada di Thailand dan Austria. Pengamat intelijen Wawan Purwanto yang dihubungi di Jakarta, Minggu malam, mengatakan tragedi ini memang bisa menimbulkan spekulasi adanya aksi teroris. MEMPERMALUKAN MALAYSIA "Ini memalukan Malaysia yang selama ini ketat, tapi longgar sehingga ditemukan paspor atas nama orang lain yang justru tidak ikut dalam penerbangan tersebut. Ini kelalaiannya," papar Wawan. Ia mengatakan untuk aksi teroris memang kemungkinan kecil terjadi, karena dalam setiap barang bagasi, atau barang masuk kabin pesawat pasti terdeteksi X-Ray Bandara. "Begitu juga untuk paspor palsu pasti diketahui dalam pemeriksaan di Bandara," papar Wawan. Ia menambahkan kecil kemungkinan adanya aksi teroris karena dalam jelajah di atas 35.000 kaki di atas permukaan air laut kru bisa melaporkan langsung lewat satelit. Kemungkinan lainnya yang menjadi penyebab kecelakaan ini adalah faktor human error (kesalahan manusia). Sejumlah ahli  penerbangan mengatakan bahwa pesawat itu terbang di rute Kuala Lumpur-Beijing, di saat yang paling aman. Kemungkinan adanya kesalahan teknis sangat kecil karena pesawat dalam posisi auto-pilot di ketinggian. Sementara kemungkinan kerusakan mesin kecil karena rekam jejak Boeing 777 yang terbaik dari sejarah penerbangan, 18 tahun tanpa insiden. Untuk cuaca buruk, pesawat dirancang untuk terbang melalui cuaca terburuk. Dalam kasus Malaysian Airline ini, seluruh indikasi menunjukkan bahwa saat itu cuaca tengah cerah.  INTELIJEN MALAYSIA Sementara itu, New Straits Times, melaporkan Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan badan intelijen Malaysia sedang bekerja dengan mitra luar negeri, termasuk dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) untuk unit kontra teroris. Ia mengatakan intelijen Malaysia sudah aktif bekerja bersama unit kontra teroris dari sejumlah negara. "Saat ini tidak ada resiko keamanan, dan kami akan melihat di mana letak kelalaian tersebut," papar Hussein. Untuk diketahui, pesawat Malaysia Boeing 777-200ER hilang kontak saat terbang di atas perairan Vietnam dalam perjalanan dari Kuala Lumpu menuju Beijing. IKUTI PERTEMUAN DI MALAYSIA Satu penumpang pesawat Malaysia Airlines  merupakan warga Medan, bernama Firman Chandra Siregar, beralamat Jl Bungan Kenanga, Tanjung Sari, Medan. Pria berusia 24 tahun ini merupakan alumni ITB bekerja di Schlumberger dan sedang melakukan pelatihan di Kuala Lumpur. "Selama 5 hari, Firman mengikuti pertemuan di Malaysia sebelum akhirnya bertolak ke Beijing pada Jum'at (7/3) malam," ungkap CH Siregar, orangtua Firman kepada wartawan. “Harapan kita kiranya cepat diketahui dimana posisi pesawatnya agar kita lebih fokus apa yang mau kita lakukan," harapnya. Ada tiga warga Medan dalam pesawat Malaysia Airlines tersebut,  selain Firman Chandra Siregar,24, Sugianto Lo,47 dan Vinny Chynthya,47, keduanya penduduk Jalan Bilal, Gang Idris, Medan. Selain itu, ada warga negara Belanda Surti Dahlia Simanjuntak yang sudah pindah kewarga negaraannya, tapi keluarganya tinggal di Medan. Selain ketiganya, WNI yang terdaftar sebagai penumpang pesawat Indra Suria Tanurisam (57), Willy Wang (53) serta Ferry Indra Suadaya dan Herry Suadaya  masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.  (samosir/yahya/johara/bu/o)      

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT